GRESIK (RadarJatim.id) — Pemerintah Kabupaten Gresik fokus pada penanganan 6 bidang atau masalah utama dalam rencana kerja tahun 2024. Ke-6 masalah itu adalah pengendalian inflasi dan kemiskinan, penurunan angka pengangguran, penanganan banjir, perbaikan infrastruktur, peningkatan mutu pendidikan, dan masalah sampah.
Hal ini disampaikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Gresik tahun 2024, Senin (30/1/2023).
“Pengendalian inflasi ini menjadi prioritas utama. Dan apabila kita bicara tentang inflasi, ini pasti ada hubungannya dengan angka kemiskinan,” ungkap Bupati Yani.
Upaya-upaya tersebut, menurut Bupati Yani sudah dilakukan dan masih berlangsung hingga kini. Di antaranya lewat penerapan program UHC (Universal Health Coverage) dan kemudahan perizinan untuk masuknya investasi.
Berbagai upaya tersebut, ungkap Gus Yani, sapaan akrab Bupati Fandi Akhmad Yani, membawa hasil. Tercatat, tahun 2022 angka kemiskinan di Kabupaten Gresik turun dari yang sebelumnya 12,42% menjadi 11,06%. Capaian itu merupakan angka terendah dalam 10 tahun terakhir.
Terkait tingkat pengangguran terbuka, Gus Yani mengatakan, permasalahan itu juga dialami hampir semua daerah. Oleh karenanya, bersama DPRD, Pemkab mencetuskan Perda dalam upaya mengantarkan anak-anak Kabupaten Gresik untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Mengenai banjir, Bupati Yani mengaku bahwa saat ini Pemkab Gresik sudah memiliki skema dalam penanggulangannya. Oleh karenanya, yang perlu dilakukan saat ini adalah terus menjaga dan melaksanakan skema tersebut.
“Mudah-mudahan kita terus bisa konsisten dalam penanganan banjir, baik lewat program daerah, dan bisa selalu siap baik dari segi perencanaan, penyiapan lahan, hingga kajian,” terang Bupati Yani
Perhatian yang sama pada tahun 2024 juga diberikan dalam bidang infrastruktur. Perbaikan infrastruktur penghubung antarwilayah tetap menjadi perhatian Pemkab Gresik di tahun 2024. Menurut Bupati Yani, saat ini permasalahan infrastruktur menjadi hal yang urgen untuk dilakukan, termasuk di antaranya penyelesaian pembangunan Islamic Center di Kecamatan Balongpanggang.
Dari enam fokus utama tersebut, ada dua fokus yang bisa dikatakan baru. Dua hal tersebut adalah masalah peningkatan mutu pendidikan dan persampahan. Dalam masalah pendidikan, Bupati Yani menyoroti masalah peremajaan bangunan sekolah yang sudah waktunya untuk segera digarap.
Sama halnya dengan masalah persampahan, Bupati Yani berharap setidaknya pada tahun 2024 pengelolaan sampah, khususnya di wilayah Gresik Selatan, bisa diolah di wilayah tersebut. Dengan demikian, tidak menambah beban pengolaan sampah di wilayah kota.
Mengundang berbagai pihak mulai dari akademisi, insan pers, DPRD dan tokoh masyarakat, Forum Konsultasi Publik Ranwal RKPD tahun 2024 ini bertujuan menjaring berbagai usulan untuk perkembangan Kabupaten Gresik di tahun 2024.
“Ke depan, kami akan mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menghimpun rencana pembangunan secara inklusif untuk kemajuan Gresik,” tambah Kepala Bappeda Kabupaten Gresik Misbahul Munir. (sto)