SURABAYA (radarjatim.id) – Piala Dunia U-20 tahun 2021 semakin dekat. Pemkot Surabaya terus kebut penyelesaian pembangunan 5 lapangan sepak bola dengan rumput standar internasional.
Sesuai skenario, 4 dari 5 lapangan tersebut bakal digunakan tim peserta FIFA World Cup U-20 untuk latihan. Sedangkan, satu lapangan di Stadion Utama di Gelora Bung Tomo akan dikhususkan untuk pertandingan resmi.
Adapun, 5 lapangan milik Surabaya yang dimaksud ialah satu lapangan utama stadion GBT, tiga lapangan outdoor di area GBT, satu lapangan utama GOR 10 November Tambaksari dan lapangan THOR.
“Awalnya Menpora minta Surabaya menyediakan 5 lapangan. Satu untuk pertandingan resmi sisanya untuk latihan. Pada perkembangannya Kemenpora yang ingin pemerataan pembangunan, jadi 1 lapangan latihan disediakan di Bangkalan (Gelora Bangkalan),” terang Imam Krestian,
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya, kepada RadarJatim.id, Kamis (25/9/2020).
Namun demikian, Pemkot Surabaya tetap mempersiapkan lima lapangan dengan jenis rumput standar Internasional. Selain sebagai cadangan, lapangan ini di kemudian hari bisa disewakan kepada tim sepak bola liga tertentu.
Imam menjelaskan, pihaknya sedang mengerjakan pembangunan tiga lapangan latihan di kawasan GBT itu sudah mulai dikerjakan. Pelaksana pekerjaan adalah pihak ketiga selaku pemenang lelang.
Untuk lapangan utama di Stadion GBT tengah dilakukan rehabilitasi rumput. Sedangkan, tiga lapangan baru latihan mulai dikerjakan dan dilakukan pengurukan tanah. Tiga lapangan akan berada di area kompleks GBT di sisi luar stadion. Meski terbuka, nanti tetap akan dilengkapi dengan tribun kecil penonton dan tempat ruang ganti pemain dan kamar mandi.
Konsep yang digunakan menyerupai Gelora Bung Karno Istora Senayan. Tiga unit lapangan latihan bersebelahan dan berada di satu kawasan.
Sedangkan, Gelora 10 November Tambaksari rumput lapangan sudah hampir selesai. Hanya, fasilitas non lapangan yang masih digarap.
Nah, keempat lapangan ini telah dibangun dengan jenis rumput yang standar Internasional dan FIFA. Pasalnya, sesuai dengan permintaan FIFA rumput harus dengan standar terbaik.
“Jenis rumputnya kita pakai rumput baru jenis Javonica di 4 lapangan latihan tersebut. Jenis ini sama yang digunakan di GBK, Stadion Manahan dan stadion Kelas A lainnya. FIFA mintanya jenis rumput Javonica atau Matrella,” ungkap Imam.
Sementara, di Lapangan Thor juga sudah dapat difungsikan sebagai lapangan bola. Namun, jenis rumputnya masih jenis Bermuda. Tapi rumput ini masih memenuhi standar lapangan menurut PSSI.
“Intinya Lapangan Thor tetap disiapkan juga, kalau dipermasalahkan rumputnya tinggal ganti rumput saja. Lampu dan perlengkapan ruang ganti dan tribun kan sudah ada,” urainya.
Anggaran Stadion
Terkait anggaran, Pemkot Surabaya menerapkan kolaborasi antara Dispora dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Maka, detail anggaran masing-masing berbeda.
Semisal, Stadion GBT menggunakan anggaran sekitar Rp 45 M. Untuk renovasi stadion utamanya, meliputi lapangan, rumput, sentelban, lampu, soundsistem, hingga penambahan dan ganti lift juga pemasangan pagar keliling dan perbaikan atap dihandel oleh Dinas Cipta Karya.
Untuk, pemasangan kursi single seat terpisah dari Bagian perlengkapan. Sedangkan, untuk tiga lapangan outdoor urusan rumput ditangani Dispora namun, khusus tribun dan lampu lapangan ditangani cipta karya.
“Kita bagi tugas dan anggaran,” ujar Imam.
Terkait progresnya, stadion utama GBT baru rehabilitasi mulai penanaman rumput perkiraan mencapai total 40 persen. Pemasangan kursi stadion sudah 70 persen. Namun lapangan luar baru 5 persen. “Tapi kita targetkan Desember 2020 terselesaikan juga Gelora 10 November di bulan yang sama,” ujarnya.
Sementara itu, stadion GOR 10 November Tambaksari memakan anggaran Rp 12 M. Adapun renovasi total meliputi, perbaikan drainase lingkungan, ganti rumput Javonica, perbaikan saringan penyiraman, pasang gawang, pasang tribun dan pemasangan bench pemain, jacuzi dan ruang ganti. Sedangkan struktur gedung masih dipertahankan, hanya ada sedikit dipercantik.
“Progres Tambaksari rumput sudah selesai, perbaikan lain kira-kira sudah 50 persen, ada pekerjaan yang kurang seperti pasang lampu, tapi belum dianggarkan. Karena sesuai ketentuuan sementara latihan tidak dibutuhkan adanya lampu, karena jadwalnya pagi sampai siang hari tidak ada malam hari. Tapi ke depan tetap kita lengkapi penyediaan lampu,” urai Imam.
Imam menambahkan, kontraktor selaku penggarap rumput sudah cukup berpengalaman. Rumputnya dikembangkan lokal dari Tangerang. Pemasangan bahkan dimonitori ahli dari IPB untuk memantau keaslian rumput.
“Kontraktor terpilih sudah pernah mengerjakan lapangan di GBK dan Stadion Manahan Solo. Pokoknya stadion Tipe A. Jadi memang dari awal kami lelang, kami hanya memperbolehkan Kontraktor yang berpengalaman mengerjakan Stadion Kelas A, untuk kelas di bawahnya tidak kami ijinkan ikut,” pungkas dia. (Phaksy/Red)