Oleh Suhartoko
Sekilas, penampilannya cenderung pemalu. Kalau diajak ngobrol juga tak seberapa lepas alias losdol. Bahkan, terkesan pelit bicara, apalagi dengan orang yang belum dikenalnya. Tetapi, kekaleman dan pemalu itu tak berlaku ketika ia berada di lapangan, khususnya di nomor sprint 100 meter yang menjadi favoritnya. Di lintasan lari cepat itu, gadis kelahiran Cirebon, 19 Januari 2002 ini mampu melesat dengan kecepatan luar biasa.
Tak heran jika dalam helatan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Atletik Jatim Terbuka 2023 dan Kualifikasi PON XXI/2024 yang berlangsung di Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, 8-10 Maret 2023, gadis dengan penampilan rambut dikuncir di bagian atas ini dijuluki si Ratu Sprint. Di ajang yang diikuti 1.032 atlet dari berbagai daerah di Indonesia itu, cewek berkulit putih ini menyabet dua medali sekaligus di nomor atau kategori berbeda.
Keduanya, yakni di nomor lari 100 meter yang mampu meraih juara 1 (medali emas) dengan catatan waktu 11.84 detik. Medali kedua ia dapat dari nomor lari 200 meter yang meraih juara 2 dengan waktu tempuh 24.75 detik. Atas prestasi gemilang di 2 nomortersebut, ia berhasil lolos ke kualifikasi PON XXI/2024 yang akan berlangsung di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, karena mampu melewati limit waktu yang ditentukan. Pada PON 2024, ia akan memberla Provinsi Jawa Barat.
Itulah sosok si Ratu Sprint Erna Nuryanti. Atlet binaan Tim Olah Raga Badan Intelejen Negara (BIN) ini mampu unjuk kemampuan dan prestasi berkat kegesitan dan kecepatannya di lintasan lari cepat (sprint). Si bungsu dari 2 bersaudara ini mampu menumbangkan para pesaingnya di lintasan sprint, mulai babak penyisihan hingga final dan akhirnya mambawanya ke puncak tangga juara.
Meski di jajaran atlet binaan BIN, Erna termasuk atlet lapis kedua, namun hal itu tak menyiutkan nyali dan tekadnya untuk meraih yang terbaik. Sebaliknya, dengan semangat berlatih dan perjuangan tak kenal lelah, Erna justru menjadikan para seniornya di lapis satu sebagai spirit untuk bersemangat dalam berlatih untuk meraih prestasi. Dan, ini telah ia buktikan di beberapa event yang telah dilaluinya, termasuk di gelaran Kejurda Atletik Jatim Terbuka 2023 dan Kualifikasi PON XXI/2024 yang berlangsung di kota pudak Gresik.
Apa yang menjadi resepnya hingga menjadi yang tercepat, khsusnya di nomor lari 100 meter? Tanpa ragu, gadis belia yang kini taruna tingkat I di Sekolah Tinggi Intelejen Negara (STIN) ini menyebut: Semua berkat latihan yang keras penuh disiplin, namun tetap enjoy di segala suasana. Tentu, ini semua berkat arahan dan bimbingan pelatih yang tak pernah bosan mendampingi saat berlatih.
“Ya, sekeras apa pun model latihan yang diberikan oleh pelatih, kalau suasana hati kita enjoy dan merasa tak ada tekanan atau losdol dalam menjalaninya, tentu hasilnya akan bisa maksimal,” ujar Erna penuh semangat.

Erna lolos kualifikasi PON XXI/2024 dengan catatan waktu 24.75 detik untuk nomor 200 meter. Selain menjuarai Kejurda di nomor 100 meter dengan catatan waktu 11.84 detik, sebelumnya Erna juga telah meraih beberapa prestasi gemilang. Di antaranya, peraih medali emas 100 meter ASEAN Schools Games XI 2019, medali emas 100 meter Sea Youth Athletics Championship 2019, juga peraih medali perak 100 meter PON XX 2021 Papua.
Sementara sang pelatih, Erwin Maspaitella, merasa bangga dengan capaian yang diraih Erna. Meski posisinya di lapis kedua, kata Erwin, Erna mampu membuktikan sebagai yang terbaik di lapangan sebagai juara 1 pada nomor lari 100 meter. Ia yakin, kemampuan Erna masih bisa terus diasah lewat skema berlatih yang disiapkan.
Meski demikian, lanjut pelatih yang juga mantan sprinter ini, bersama tim atletik di BIN, pihaknya akan melakukan evaluasi seusai turnamen di Gresik, Jawa Timur ini. Evaluasi perlu dilakukan untuk makin memantabkan posisi atlet dalam memilih spesialisasi nomor di masing-masing cabang olah raga yang ada, khususnya lari yang ia tangani.
“Tentu, kami tim pelatih tidak kaku dan sepihak dalam menentukan putusan. Dialog selalu kami lakukan dengan atlet. Kami ingin, dalam penentuan spesialisasi itu, selain berdasar evaluasi teknis, juga melibatkan atlet terkait minat atau yang disukai. Harapannya, nomor apa pun nanti yang jadi keputusan, benar-benar bisa dijalani dengan fresh dan penuh semangat, serta tanggung jawab maksimal,” tandas pria berpostur tegap ini.
Di kancah pembinaan olah raga di tanah air, kiprah BIN memang relatif baru. Namun, mencermati tren prestasi yang ada, diyakini para atlet binaan BIN RI dalam kepemimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof Dr H Budi Gunawan, SH, MSi, PhD yang juga Ketua Umum Persatuan Olahraga BIN itu, diyakini kelak akan melahirkan atlet-atlet yang layak diperhitungkan, baik di ajang nasional maupun internasional. Selain atletik, BIN juga membina atlet pada sejumlah cabang olah raga (Cabor), di antaranya bola voly, tenis lapangan, angkat besi, renang, juga e-sport. (*)