MADIUN (RadarJatim.id) –– Hujan deras yang mengguyur wilayah Madiun kota sepanjang Selasa (17/1/2023) sore berakibat pada tergenangnya sejumlah ruas jalan dan kawasan perkampungan. Bahkan, air yang meluber dari Kali Piring, Bok Malang, membawa puluhan ular masuk ke jalan dan sebagian ke perkampungan.
Salah satunya, terjadi di Kelurahan Pilang Bangu, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Banjir menggenangi pemukiman warga dan jalan alternatif Madiun menuju Caruban.
Banjir yang membawa material, seperti batang bambu, potongan kayu dan sampah yang menyumbat Jembatan Kali Piring, Bok Malang. Akibatnya, luapan air pun tak terelekkan hingga memasuki ruas jalan dan perkampungan.
Tidak hanya membawa sejumlah material, luapan sungai juga memunculkan puluhan ular yang naik ke jalan menuju perkampungan warga.

Sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun pun berupaya mengahalau sekaligus mengevakuasi puluhan ular kembali ke sungai. Itu dilakukan karena jika dibiarkan membahayakan keselamatan warga.
“Puluhan ular tersangkut di tumpukan sampah dan bambu. Kami berupaya mengevakuasi agar tidak masuk permukiman warga,” kata Wahyudi, Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Selasa (17/1/2023) malam.
Menjelang malam, ketinggian air sungai yang disertai tumpukan sampah dan bambu semakin bertambah. Termasuk puluhan ular dari berbagai jenis yang terseret arus air dari hulu dan tersangkut di jembatan.
“Ada puluhan ular yang sudah dievakuasi dan sudah dilepas kembali. Tujuannya agar tidak ke rumah warga. Nanti kalau dibiarkan nanti bakal ke rumah warga,” tambah Wahyudi
Untuk mengantisipasi luapan banjir yang lebih besar karena kondisi jembatan yang masih dipenuhi sampah, rumpun bambu dan potongan kayu, petugas BPBD Madiun Kota melakukan pembersihan jembatan pada Rabu hari ini (18/1/2023). Ereka di-back up personel TNI/Polri dan masyarakat. (fik/ian)