GRESIK (RadarJatim.id) — Sebanyak 1.247 ekor sapi di empat kabupaten di Jawa Timur terjangkit Penyakit Mulut Kuku (PMK). Wabah yang mengancam menurunnya produksi ternak ini awalnya muncul di wilayah kabupaten Gresik.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur merilis, wabah PMK tersebut kini menyebar di Kabupaten Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto. Sesuai Surat Edaran Dinas Peternakan Pemprov Jatim No 524.3/5201/122.3/2022 tentang Laporan Kejadian Penyakit Menular Akut Pada Ternak di Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jatim, ada empat wilayah yang sudah terdeteksi penyakit tersebut.
Kadis Peternakan Jatim Indyah Aryani mengatakan, PMK awalnya dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik. Sedikitnya 400 ekor sapi terjangkit PMK. Ternyata wabah ini juga menyebar ke wilayah sekitar.
“PMK adalah penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90 sampai 100 persen dan dianggap bisa menimbulkan kerugian ekonomi sangat tinggi,” kata Kadis Peternakan Jatim Indyah Aryani dalam surat tertulisnya,
Tanda klinis wabah tersebut adalah demam tinggi (39-410c), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.
Merespon temuan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung meninjau kandang sapi milik H Bahri yang berada di Dusun Wates Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Sabtu (7/5/2022).
“Peristiwa ini masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Namun, kita memastikan daging hewan yang positif terinfeksi PKM aman dikonsumsi manusia,“ ujarnya.
Lebih lanjut Khofifa menuturkan, untuk kabupaten atau kecamatan lain yang belum terkonfirmasi agar jangan berinteraksi terlebih dahulu. Maksudnya, kalau yang masih negatif jangan interaksi sama yang sudah terjangkit.
“Dalam penanggulangan atau penangananya perlu adanya kerja sama yang baik, pola penanganannya ini mirip dengan penanganannya Covid-19. Sapi di dalam kandang jangan sampai keluar dan sapi yang di luar jangan sampai masuk,” tutur Khofifah.
Gubernur Jatim pun langsung melakukan koordinasi dengan 4 bupati dan pihak-pihak terkait guna melakukan penutupan di pasar hewan yang ada di 4 kabupaten, yaitu kabupaten Sidoarjo, Lamongan, Gresik, dan Mojokerto.
Sekda Gresik Ahmad Wasil yang mendampingi Gubernur Jatim saat meninjau kandang sapi mengatakan, di wilayah Gresik ada lima kecamatan yang sudah mulai terjangkit. Kelimanya adalah kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Wringinanom, dan Menganti.
H Bakri, pemilik sejumlah sapi di Balongpanggang menjelaskan, awal mulai diketahui sapi yang terkena penyakit itu kondisi sapi nya panas, demam dan mulut keluar seperti lendir, dan tidak mau makan sehingga sapi tersebut kondisinya lemas. (sto)