Oleh Nanang Haromain
Menarik untuk di simak, peta persaingan para srikandi politisi perempuan asal Kabupaten Sidoarjo yang berebut kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Jawa Timur (Jatim). Khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim 2 (Sidoarjo) yang memiliki 6 kursi ini.
Persaingan politisi perempuan Sidoarjo menuju ke gedung DPRD Jatim di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dipastikan sangat ketat. Sejumlah politisi perempuan yang memiliki nama besar memanaskan bursa, baik incumbent maupun pendatang baru. Mereka bukan figur sembarang di Sidoarjo.
Nama pertama tentu saja Anik Maslachah, politisi perempuan senior asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini adalah figur yang sangat populer. Sejarah mencatat Anik sebagai kader perempuan dari Nahdltu Ulama (NU) pertama yang menjadi pimpinan DPRD Jatim. Bahkan, ia adalah perempuan pertama di era reformasi yang menjadi pimpinan DPRD Jatim.
Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 kemarin, Anik terpilih menjadi anggota DPRD Jatim dengan memperoleh suara terbanyak sebesar 119.652 suara di Dapil Jatim 2. Perolehan suara yang sangat fantastis, melebihi harga kursi di DPR RI Dapil Jatim (Surabaya dan Sidoarjo).
Suara yang diperoleh Anik jauh diatas nama-nama yang terpilih sebagai anggota DPR RI, seperti Lucy Kurniasari dari Partai Demokrat, Sigit Sosiantomo dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atau Sungkono dari Partai Amanat Nasional (PAN). Bahkan sekelas Adies Kadir dari Partai Golkar atau Rahmat Muhajirin dari Partai Gerindra pun masih kalah jumlah suaranya dibandingkan dengan Anik Maslachah.
Meski sempat tersandung persoalan hukum, nama Anik masih cukup kuat untuk terpilih kembali. Basis massa yang jelas dan kemampuan merawat jaringan adalah kekuatan utama dari politisi PKB ini.
PKB di Pemilu 2024 juga memunculkan politisi perempuan baru dengan reputasi yang mentereng, yaitu dr. Sriatun yang juga berpeluang kuat untuk menduduki kursi di Indrapura. Meski melalui jalur yang tidak biasa, pendatang baru yang belum pernah berkontestasi Pileg ini langsung memasuki kawah panasnya persaingan kursi dewan di tingkat propinsi.
Modal sebagai Kepala Desa (Kades) dan istri dari H. Subandi, Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Sidoarjo adalah kunci kuat untuk meraih kursi dewan. Dengan jaringan Kades dan kekuatan finansial mumpuni untuk mengerakkan mesin pemenangan, rasanya kursi kedua PKB dari Dapil Jatim 2 ini akan didapatkannya.
Nama politisi perempuan kuat Sidoarjo lainnya adalah Mimik Idayana. Pendatang baru di Dapil Jatim 2 ini bermodalkan perolehan suara terbanyak pada Pileg 2019 di tingkat DPRD Kabupaten Sidoarjo. Dengan perolehan suara sekitar dua puluh ribu, suara Mimik Idayana mengalahkan politisi-politisi senior se-Kabupaten Sidoarjo.
Kali ini Mimik Idayana naik kelas ke tingkat DPRD Propinsi Jatim. Mimik Idayana berpeluang mengalahkan incumbent dari sesama Partai Gerindra, yaitu dr. Benyamin Kristianto. Selain bermodalkan suara besar dan investasi sosial, kekuatan lainnya dari Mimik Idayana adalah bertandem dengan Rahmat Muhajirin, incumbent DPR RI yang juga maju kembali berkontestasi di Dapil Jatim 1 DPR RI.
Ketiga nama politisi perempuan tersebut tidak saja berpeluang mengamankan tiga kursi dewan, tapi juga berkompetisi secara langsung untuk saling meraih suara terbanyak. Adu gengsi akan mewarnai Pileg 2024, terutama untuk Anik Maslachah dan Mimik Idayana yang juga santer disebut-sebut sebagai kandidat calon Bupati Sidoarjo di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pileg 2024 menjadi test case ukuran perolehan suara bagi mereka, ketika kelak maju di Pilkada Sidoarjo.
Nama politisi perempuan yang juga meramaikan adalah politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yaitu Laili Affidah. Seorang pengusaha muda sukses yang bergerak di bidang usaha kecantikan ini juga memiliki jaringan kuat. Meski harus bekerja keras, politisi ini juga berpeluang, apalagi kalau supporting sytem PSI berjalan dengan baik.
Munculnya nama-nama politisi perempuan Sidoarjo ini merupakan angin segar bagi perkembangan demokrasi, khususnya keterwakilan perempuan di legislatif. Ini akan menjadi sejarah tersendiri bagi Sidoarjo, ketika bisa mengirimkan wakil-wakil perempuan terbaik Sidoarjo untuk menduduki kursi dewan di tingkat propinsi.
Selama ini, PKB menjadi partai yang mengirimkan wakil dari unsur perempuan terbanyak di DPRD Jatim. Dari perolehan 25 kursi, partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu mampu mengirim 11 wakil perempuan atau 44 persen dari raihan kursinya.
Sedangkan keterwakilan perempuan dari 120 jatah kursi anggota DPRD Jatim periode 2019-2024, hanya 18,4 persen atau 22 orang. Separuhnya disumbang dari PKB. Masih jauh dari amanat Undang Undang (UU) 10/2008 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD, dan DPRD yang mensyaratkan 30% keterwakilan perempuan di legislatif.
Hal ini penting untuk memahami esensi keterwakilan perempuan yang tidak sekedar keterwakilan deskriptif atau simbolik, tetapi menuju pada keterwakilan perempuan yang lebih substantif. (*)
*) Nanang Haromain, Peneliti IRPD dan Komisioner KPU Sidoarjo periode 2014-2019, tinggal di Sidoarjo.