Oleh: Ulum Kurniawati, S.Pd
Era super smart society (society 5.0) merupakan konsep yang muncul dan diperkenalkan oleh pemerintah Jepang pada tahun 2019. Konsep ini telah menjadi topik penting dalam diskusi global tentang transformasi sosial dan ekonomi di era digital.
Konsep ini kemudian mengusung visi tentang bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai kemajuan yang significant dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam aspek pendidikan.
Dalam menghadapi era Sosiety 5.0 ini tentunya ada banyak tantangan dan perubahan yang akan dihadapi. Termasuk yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai gerbang utama dalam mempersiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul.
Dunia pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas SDM masa depan yang bertaqwa dan berintegritas.
Selain Pendidikan, beberapa elemen dan pemangku kepentingan seperti pemerintah, Organisasi Masyarakat (Ormas) dan seluruh masyarakat juga akan terimbas dalam menyambut era society 5.0 mendatang. Oleh karena itu ada dua hal penting yang harus menjadi perhatian setiap satuan pendidikan untuk menyambut era tersebut.
Dua hal penting tersebut adalah efektif dan efisien. “Effective means working with a simple way, efficience means working with as minimum as cost. Efficience is just impact of effective. If you work by effective methods, you will be efficient and vice versa,” ungkap salah seorang consultant Pendidikan Insan Kamil Sidoarjo.
Hal ini selaras dengan pemahaman teknologi dan inovasi untuk beradaptasi di era Society 5.0. Selain memiliki pemikiran yang terbuka (growth mindset), pendidik juga harus memiliki pemahaman tren teknologi baru. Teknologi baru misalnya blockchain dan AI yang mampu membantu membuat keputusan dalam bekerja menjadi lebih efektif dan efisien.
Di era Society 5.0, digitalisasi juga memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung dunia Pendidikan. Peluang ini harus disambut baik dan dimanfaatkan oleh para pendidik secara efektif dan efisien. Digitalisasi tersebut diantaranya Internet of Things (IoT), Virtual/Augmented Reality, dan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh pelajar.
Efektif dan efisien diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang saling berhubungan. Jika seseorang mampu berfikir dan bekerja secara efektif maka bisa dipastikan hasilnya akan efisien. Bekerja secara efektif adalah bekerja dengan cara terbaik, sederhana namun menghasilkan sesuatu yang maksimal.
Mempertimbangkan hasil terbaik dengan cara terbaik juga merupakan berfikir efektif.
Efisien merupakan impact positif dari sebuah kerja efektif. Kerja yang tidak efektif akan membuang- buang waktu, energi dan biaya. Bekerja dengan minim biaya (cost saving) belum tentu menghasilkan sesuatu yang efektif. Namun sebaliknya aksi sederhana terbaik dengan pertimbangan yang matang akan menghasilkan sebuah efektifitas dan efisensi yang tinggi.
Orang yang bekerja secara efektif dan efisien akan sangat berimbas pada hasil pekerjaannya. Dan pola bekerja tersebut akan membuahkan hasil yang terbaik dan optimal. Kita yang bekerja efektif dan efisien dapat memanfaatkan waktu lebih optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal jarak, waktu, dan hambatan-hambatan. Kerja efektif dan efisien berarti juga bagaimana kita menantang diri sendiri agar menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Seperti halnya dalam Syari’ah Islam, bekerja merupakan satu kewajiban seorang hamba kepada Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. At-Taubah ayat 105 yang artinya : “Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Allah juga berfirman dalam Q.S. al-Qashas ayat 77 yang artinya sebagai berikut : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Maka, saya mengajak diri saya sendiri dan kita semua untuk bersama-sama bekerja secara efektif dan efisien. Menggunakan waktu, tenaga dan semua sumber daya yang ada dengan sebaik mungkin.
Dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh, disertai do’a dan ibadah yang istiqomah kepada Allah SWT (Mastatho’tum), insyaAllah semuanya akan membuahkan hasil maksimal sesuai yang kita harapkan sekaligus memberi maslahat pada semua yang membutuhkan.*
*) Penulis, Guru SDIT Insan Kamil Sidoarjo.