SURABAYA (RadarJatim.id) – Jadilah perahu karet yang lentur. Jangan menjadi kapal kayu cantik berujung lancip. Sebab kita tidak sedang berlayar di pantai indah Italia. Sebab situasi kehidupan sekarang ini lebih mirip dengan arung jeram yang banyak kejutan dan ketidakpastian.
Pesan itu disampaikan oleh H. Emil Elistianto Dardak, B.Bus, M.Sc, Ph.D, (Wakil Gubernur Jawa Timur 2019-2024), di hadapan para wisudawan SMA Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya, Sabtu (8/6) sore. Dalam orasi ilmiah tersebut Emil menekankan pentingnya kemampuan lulusan SMA untuk beradaptasi dalam menghadapi kehidupan yang cepat berubah.
“Apakah ijazah akan menjadi jaminan masa depan? Belum tentu. Masa depan penuh dinamika, tantangan baru akan terus berdatangan. Maka kuncinya, belajar harus terus berlanjut. Tidak boleh berhenti belajar setelah ijazah diperoleh,” kata Emil pada acara Graduation 2024 itu.
Diingatkan, kita tidak boleh bersikap terlalu santai dengan menganggap keadaaan sedang baik-baik saja. Sekarang bukan lagi era orang bekerja atau menekuni satu profesi sampai tua, bahkan sampai tutup usia. Kita tidak bisa lagi terus-terusan berharap mendapat gaji bulanan dan berharap setiap tahun gaji akan naik.
Persoalannya, sekarang siklus hidup bisnis semakin pendek, dan sebagian dari lapangan kerja sudah diambil alih oleh AI (artificial intelegences). Cukup banyak perusahaan raksasa yang bangkrut tanpa terduga. Dulu laptop Toshiba sangat populer, kini sudah tidak lagi. Dulu ada platform yang sangat terkenal yaitu Yahoo, tapi kemudian ambruk dan digantikan Google.
“Pelajaran yang dapat diambil adalah kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Harus bisa lentur seperti rubber, seperti perahu karet, punya sudut tumpul, sehingga fleksibel terhadap benturan. Jika terbentur justru dapat dijadikan enerji untuk memantul, bukan pecah,” katanya.
Ditambahkan, mengingat siklus hidup perusahaan semakin pendek, maka setiap pribadi harus mampu memprediksi kapan harus move on pindah alih profesi. Jadi orang jangan terkungkung dan terkotak-kotak pada satu bidang saja. Perspektif harus diperluas. Wawasan yang luas akan memperkaya kreativitas.
Tidak sekadar berwacana, Emil Dardak benar-benar menjalani sendiri. Meskipun sudah lulus kuliah S3 pada tahun 2006, dirinya masih semangat kuliah S1 lagi. Mengambil Prodi Planologi dan lulus 24 Mei 2024 lalu.
Acara graduation di halaman sekolah yang berlokasi di Medokan Semampir Indah itu, berlangsung hikmad dan mengesankan. Diawali dengan prosesi pengalungan gordon wisuda dan penyerahan ijazah secara simbolis. Event tersebut juga diramaikan dengan penampilan band siswa dan pemutaran video kenangan selama siswa bersekolah. Di tengah prosesi wisuda berlangsung, ada kejadian menarik. Seorang wisudawan mengenakan bendera di punggungnya, bertuliskan kepedulian kepada derita rakyat Palestina. (rio)

Prosesi Graduation siswa SMA SAIM Surabaya.