TULUNGAGUNG (RadarJatim.id) — Menydari pentingnya regenerasi kepempinan dalam sebuah organisasi guna mendapatkan pemimpin yang baik, organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam UKM PSHT UIN SATU Tulungagung menggelar seminar pendidikan kaderisasi.
Bertempat di aula gedung pascasarjana UIN SATU Tulungagung, Senin (13/5/2024), seminar pendidikan kaderisasi bertajuk “Menjaga dan Melestarikan Peninggalan Para Pendiri untuk Kemanjuan Bangsa dan Negara” ini diikuti oleh semua pengurus PSHT tingkat kecamatan, pengurus tingkat perguruan tinggi se-Kabupaten Tulungagung, mahasiswa yang tergabung dalam UKM PSHT UIN Tulungagung, serta beberapa perwakilan dari UKM di kampus tersebut.
Kegiatan yang diselenggarakan sehari penuh mulai pukul 07.00 itu menghadirkan beberapa narasumber, baik dari internal pengurus Cabang Tulungagung maupun dari Pengurus Pusat PSHT Madiun. Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Wakil Rektor 3 UIN SATU Tulungagung Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Prof Dr H Samsun Ni’am, MAg.
Dalam sambutannya sesaat sebelum membuka seminar, Prof Samsun Ni’am menyampaikan kehidupan yang tidak akan lepas dari tiga hal, yaitu “ngerti, sekti, dan berbudi“.
“Hidup di dunia pasti tidak terlepas dari tiga hal penting, yaitu ngerti, sekti dan berbudi (mengerti, sakti/kuat, dan berakhlak),” ujart Prof Ni’am.
Sementara dalam paparan materinya, Sigit Agus Hari Basoeki, SH, M.Si, Ketua I Koordinator Bidang Keorganisasian PSHT Pusat Madiun, menyampaikan pentingnya rasa persaudaraan di dalam organisasi tersebut.
“PSHT merupakan organisasi non-profit yang menekankan pada persaudaraan, sehingga dapat menyatukan semua prinsip perbedaan,” ungkapnya kepada peserta seminar.
Sebelum kegiatan diakhiri dengan sesi berfoto bersama, M. Komarudin yang juga menjadi salah satu pemateri menyampaikan, bahwa PSHT sebagai organisasi pencak silat, bersaudara terhadap semua organisasi bela diri yang lain.
“Organisasi PSHT ini mengajarkan pentingnya bagaimana mendidik manusia berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa. Sehingga dengan semua organisasi bela diri mana pun kita adalah bersaudara,” ujar Komarudin yang juga sekaligus menjadi Ketua Pamter Tulungagung. (Malik Hasim)