SIDOARJO (RadarJatim.id) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sidoarjo akan berlangsung sekitar 7 bulan lagi atau tepatnya pada 27 November 2024 nanti. Namun, masyarakat mulai memperbincangkan sosok yang layak untuk memimpin Kabupaten Sidoarjo selama 5 tahun kedepan.
Berdasarkan hasil survei yang dihimpun oleh Media Survei Indonesia (MSI) Sidoarjo, ada beberapa nama tokoh yang muncul ke permukaan dan menjadi perbincangan ditengah-tengah masyarakat yang dianggap paling tepat menjadi Calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Sidoarjo.
Nanang Haromain, Direktur MSI Sidoarjo mengatakan bahwa survei dilakukan pada tanggal 19 hingga 29 Maret 2024 lalu dengan jumlah responden sebanyak 800 orang tersebar 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
”Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini 800 responden dengan margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” kata Nanang Haromain saat launching MSI Sidoarjo di KPRI Delta Makmur, Senin (01/04/2024) malam.
Dikatakan oleh Nanang bahwa ada beberapa tokoh, baik tokoh politik, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun dari birokrasi yang dianggap layak sebagai Cabup-Cawabup pada Pilkada Sidoarjo bulan November 2024 mendatang.
Nama-nama itu diantaranya, Ahmad Muhdlor Ali, Subandi, Achmad Amir Aslichin, Bambang Haryo Soekartono, Rahmad Muhajirin, KH. Zainal Abidin, Bahrul Amiq, Usman, Sullamul Hadi Nurmawan, Khulaim Junaedi, Adam Rusdy, Samsul Hadi dan Hudiono.
”Justru yang paling menarik itu respons masyarakat terhadap tokoh-tokoh diluar partai politik, seperti KH. Zainal Abidin yang saat ini menjadi Ketua PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, red) Sidoarjo dan Bahrul Amiq Kepala DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, red) Sidoarjo,” katanya.

Kedua tokoh diluar partai politik (parpol) itu memiliki popularitas dan akseptabilitas yang cukup tinggi. KH. Zainal Abidin memiliki popularitas sebesar 62,5 persen dan akseptabilitas sekitar 34,2 persen, sedangkan popularitas Bahrul Amiq sekitar 53,7 persen dan aksepbilitas sekitar 45,7 persen.
Akan tetapi respon masyarakat menempatkannya hanya sebagai Cawabup Sidoarjo dengan elektabilitas KH. Zainal Abidin sekitar 19,6 persen dan elektabilitas Bahrul Amiq sekitar 18,1 persen.
”Sedangkan untuk elektabilitas calon bupatinya, mengerucut pada empat nama saja. Yaitu GM (Ahmad Muhdlor Ali, red), Subandi, RM (Rahmad Muhajirin, red) dan Mas Iin (Achmad Amir Aslichin, red),” terangnya.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali memiliki elektabilitas sebesar 29,2 persen, Wakil Bupati Sidoarjo Subandi sekitar 22,5 persen, Rahmad Muhajirin sebanyak 21,7 persen dan disusul oleh Achmad Amir Aslichin sebesar 19,9 persen.
Menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo periode 2014-2019 itu, data-data tersebut masih bisa berubah. Karena hingga saat ini belum ada yang mendeklarasikan diri untuk maju sebagai Cabup-Cawabup pada Pilkada Sidoarjo 2024, selain H. Usman Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo.
”Tidak menutup kemungkinan elektabilitas H. Usman akan terus naik, setelah mendeklarasikan diri running di Pilkada (Sidoarjo, red)) pada pertengahan Maret lalu,” sampainya.
Sebab hanya H. Usman yang gencar melakukan sosialisasi pencalonannya sebagai bakal calon (balon) Bupati Sidoarjo 2024, itu terlihat dengan banyaknya baliho atau banner yang tersebar hingga ke pelosok-pelosok desa. (mams)