GRESIK (RadarJatim.id) — Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) di Gresik, Jawa Timur, terus menguatkan persaudaraan dengan sesama warga asal kota Reog itu agar keberadaannya di Gresik tak menjadi beban dan siap mandiri. Selain terus menjalin silaturahmi, Pawargo juga melakukan pendampingan terhadap warga Ponorogo yang baru tinggal di Gresik, hingga mencarikan pekerjaan.
“Paguyuban warga Ponorogo di Gresik ini sudah memasuki generasi ke-5, dan puncaknya adalah saat pabrik Semen Gresik masih beroperasi serta beberapa pabrik kayu yang sering ekspor,” ujar Ketua Pawargo Gresik, Edi Purnomo, Selasa (23/4/2024).
Diceritakan, bermula tahun 1981 beberapa keluarga Ponorogo di kota Gresik sering bertemu dan kangen dengan budaya asal. Maka, lanjut Edi, disepakati membentuk perkumpulan keluarga yang berasal dari Ponorogo.
Seiring perjalanan waktu dan saat itu PT Semen Gresik ketika turun ke masyarakat yang jauh dari pabrik dengan menggandeng tim kesenian setempat, maka kesenian reog dari Pawargo sering diajak untuk tampil di masyarakat, termsuk di ajang kesenian.
“Saat ini kmi sudah mempunyai 3 Dadak Merak, dan perangkat musik pengiring, sehingga kalau ada undangan untuk tampil atau mengisi acara, kami dengan senang hati menerimanya,” ujarnya.
Humas Pawargo, Slamet Kurniadi, menmbahkan, setiap tahun Pawargo rutin melakukan silaturahmi keluarga besar Pawargo Gresik. Selain diikuti warga Ponorogo yang ada di Gresik, juga silaturahmi juga mengundang keluarga dari beberapa daerah lain, seperti Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Surabaya, Sidoarjo, juga Bangkalan.
“Silaturahim dan sekaligus halal bihalal selalu digelar tiap tahun secara bergiliran, yang dari Gresik mengundang dari luar Gresik, di minggu berikut ganti mereka yang mengundang,” jelas Slamet.
Lebih lanjut dikatakan, perkumpulan ini bersifat terbuka dan lebih banyak untuk menolong warga Ponorogo yang baru merantau di Gresik. Bagi mereka yang merantau dan tidak punya sanak saudara, di tampung dan diarahkan bisa kerja di pabrik atau salah satu rumah kenalan.
“Bagi perantau yang tidak punya jujugan saudara, dari perkumpulan ini membantu menyalurkan agar mereka tidak sampai terlantar. Untuk biaya makan dan minum, selama mereka belum mendapat penghasilan ditanggung oleh anggota Pawargo yang sudah sukses,” papar Slamet, seraya menambahkan, silaturahmi sekaligus halal bihalal Pawargo Gresik tahun ini digelar di Galery Pudak, Minggu, 21 April 2024. (sto)