GRESIK (RadarJatim.id) — Sebanyak 50 seniman dan budayawan Gresik mendapat penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik Tahun 2024. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Bupati Fandi Akhmad Yani, bersamaan dengan rangkaian puncak Kontes Bandeng Kawak 2024 yang berlangsung di Kawasan Wisata Heritage Bandar Grissee Jl. Basuki Rahmat Gresik, Senin (8/4/2024) malam.
Melalui program yang diselenggarakan Dewan Kebudayaan Gresik (DKG), sejumlah seniman dan budayawan yang telah didata dan diverifikasi oleh Tim Seleksi itu kemudian diundang untuk hadir di rangkaian acara Kontes Bandeng Kawak Tahun 2024, untuk mendapat apresiasi dan penghargaan atas upaya dan keterlibatan mereka dalam turut memajukan kebudayaan daerah Kabupaten Gresik.
Ke-50 penerima penghargaan tersebut bukan hanya dari kalangan seniman dan budayawan, melainkan juga dari kalangan sejarahwan, praktisi, akademisi, bahkan kalangan tradisi dan penghayat juga turut terlibat pada momentum ini.
Adhy Karyono, Pj. Gubernur Jawa Timur dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa kegiatan semacam ini jarang terjadi di daerah lain. Karena itu, model apresiasi semacam itu perlu dipertahankan dan dikembangkan.
“Ini yang jarang terjadi di mana-mana. Penghargaan untuk seniman dan budayawan itu harus terus dijalankan,” katanya.
Selain itu, lelaki yang dikenal tegas dan berintegritas itu juga berharap agar dengan diberikannya penghargaan semacam ini, seniman dan budayawan terus eksis dan senantiasa berupaya turut membantu membangun daerah, khususnya Gresik.
“Tentu ini tidak sebanding dengan upaya-upaya, kerja-kerja intelektual, dan aktivitas kebudayaan yang dilakukan oleh para seniman. Tetapi, ini perlu dilakukan untuk memberikan stimulus di masa depan,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan itu, di antaranya Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Ahmad Washil Miftahur Rohman (Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik), drg. Saifuddin Ghozali (Kepala Dinas Parekrafbudpora Kab. Gresik), Rektor Unesa Prof dr Nurhasan, MKes, dan sejumlah pimpinan perguruan tinggi di Gresik, dari kalangan perangkat daerah, MUI, juga rohaniawan. (sto)