GRESIK (RadarJatim.id) — Semangat untuk terus menghafal Al Quran merasuki para santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Madinatul Ilmi SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu). Betapa tidak, sambil menunggu waktu berbuka puasa, mereka mendapat suntikan semangat dari syeikh yang juga penghafal Al Quran dari Gaza, Palestina, Syaikh Ahmad Saleem Sulaiman Abu Anza.
Motivasi dan kajian disampaikan dalam Bahasa Arab yang diterjemahkan langsung oleh guru Smamsatu sekaligus Koordinator Pengasuhan MBS Madinatul Ilmi Smamsatu, Ustadz Muhammad Naufal, Lc, MSi. Acara yang dihelat di Masjid Al Qolam Smamsatu di lantai 3 itu, Sabtu (9/4/2022) berlangsung sangat menarik berbalut cerita-cerita mengharukan.
Di awal kajiannya, Syeikh Ahmad bertanya kepada para santri seputar Gaza. Mendapat pertanyaan itu, secara serempak para santri itu pun menjawab mengetahui keberadaan dan permasalahan yang terjadi di Gaza, Palestina.
Syeikh Ahmad lalu melanjutkan cerita harunya. Dikatakan, di Gaza saat ini, letusan senjata api, ledakan granat dan bom, juga dahsyatnya serangan peluru kendali (rudal), merupakan menu kabar yang sehari-hari masuk ke telinga warga. Demikian juga informasi mati syahidnya warga Gaza yang menjadi korban kekejaman tantara Israel, sudah sangat akrab dengan warga.
Meski begitu, lanjut Syeikh Ahmad, teror mencekam yang terus-menerus dialami warga Gaza, tak mampu memadamkan semangat anak-anak muda di sana untuk terus dan terus menghafal Al Quran. Padahal, dalam kondisi tersebut, Gaza kerap dilanda kekurangan pasokan air. Demikian pula aliran listrik yang sering padam. Namun, sekali lagi ghirah menghafal Al Quran di kalangan anak-anak muda di sana, tak pernah padam.
Lebih lanjut syeikh Ahmad menyampaikan, anak-anak Palestina banyak yang kehilangan anggota pancaindera, terutama penglihatan akibat ganasnya peperangan, di antaranya terkena serpihan ledakan bom. Namun, semua itu tak mampu menyurutkan semanagat penduduk Gaza, terutama anak-anak mudanya untuk terus menghafal Al Quran. Kini, setidaknya sudah ada 2.000 orang telah menyelesaikan hafalan Al Quran, baik lafadz, halaman, ayat dan suratnya dengan mutqin (kuat).
Dengan membandingkan kondisi keseharian di Gaza dengan di Indonesia, khususnya di Gresik, wabilkhusus di Smamsatu, Syeikh Ahmad berharap, kemampuan menghafal Al Quran para santri MBS Madinatul Ilmi akan lebih baik ketimbang anak-anak Gaza. Sebab, belajar di MBS kondisinya jauh lebih tenang dan nyaman, tidak terganggu oleh rentetan tembakan, ledakan granat dan bom, atau bahkan rudal.
Ia lalu menjelaskan keutamaan orang yang hafal Al Quran. Penghafal Al Quran, terutama bagi yang telah menyelesaikan seluruh ayat dalam kitab suci ini, lanjut Syeikh Ahmad, akan berada pada tingkatan surga yang tertinggi. Karena itu, ia kembali memompakan motivasi dan semangat para santri MBS dalama mengakrabi dan menghafal Al Quran.
Sebelum mengakhiri motivasinya, Syeikh Ahmad mendoakan kebaikan dan kemudahan dalam menghafal Al Quran kepada seluruh santri MBS. Bahkan, ia berjanji, jika berkesempatan mengunjungi Smamsatu kembali pada kesempatan yang akan datang, akan membawakan banyak hadiah bagi yang telah menyelesaikan hafalan Al Quran.
Tentang syeikh yang masih berusia muda itu, nama lengkapnya Ahmad Saleem Sulaiman Abu Anza. Pemuda ini merupakan seorang hafidz Al Quran lulusan Islamic University of Gaza, tahun 2014 dan mendapatkan gelar sarjana pada jurusan Hukum dan Syariah Islam. Lewat wawancara yang dilakukan dengan Ustadz Muhammad Naufal via WhatsApp, Syeikh Ahmad datang ke Indonesia untuk melakukan safari dakwah sekaligus membantu warga Palestina, khusunya Gaza, lewat pengumpulan donasi yang didukung oleh Lazismu PDM Gresik. Agendanya berlangsung mulai 8 April hingga 14 April 2022.
Pada rentang waktu tersebut syeikh Ahmad mengunjungi beberapa masjid di Gresik untuk menjadi imam salat dan khatib, sembari membuka donasi bagi kaum Muslim di Gaza. Selama di Gresik, ia tinggal di guest house Smamsatu yang nyaman. Kesempatan selama tinggal di guest house inilah dimanfaatkan untuk men-support semangat para santri MBS untuk menghafal Al Quran.
Sebagai sekolah berbasis Islami, Smamsatu memang menyediakan berbagai desain aktivitas bagi para santri program MBS. Salah satunya adalah Tahfizul Quran (menghafal Al Quran) dengan target minimal 6 juz ketika menyelesaikan pendidikan di sekolah yang berlokasi di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Gresik ini.
Tahfidzul Quran pada program MBS Smamsatu dilaksanakan setiap hari Senin hingga Jumat. Teknisnya, dibagi menjadi ziyadah (menambah hafalan ) pada hari Senin, Selasa, Rabu dan murajaah (mengulangi hafalan) pada hari Jumat. Sementara hari Kamis, mereka murajaah bersama para pembimbing dan muhafidz Al Quran di lingkungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik. (maz)
Kontributor: Ustadzah Hadiyatan Wasilah, MPd, musyrifah MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik.