SURABAYA (RadarJatim.id) — Perguruan Tinggi Swasta Nasional (PTSN) STIAMAK Surabaya bersama para pelaku dunia usaha dan industri (DUDI) Maritim Nasional melakukan kolaborasi akademik dan bisnis. Dari STIAMAK memiliki program Tri Dharma Perguruan Tinggi dan para dosennya bisa melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan mahasiswa kampus ini bisa magang di perusahaan.
STIAMAK sebagai PTSN yang fokus pada bisnis pelabuhan dan logistik bisa menghadirkan praktisi bisnis maritim mengajar di kampus. Begitu juga di lingkungan DUDI, bisa menggunakan jasa akademik STIAMAK untuk penelitian dan kajian bisnis di perusahaan atau bekerja sama dalam kegiatan corporate social responsibility (CSR) dengan berkolaborasi dengan LPPM kampus.
“Pertemuan kita hari ini menjadi catatan sejarah yang sangat positif, dimana dunia akademik STIAMAK bersama DUDI bisa berkolaborasi untuk Indonesia lebih maju,” kata Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya, Dr Gugus Wijonarko, MM dalam sambutan pembukaan Forum Group Discussion (FGD) yang digelar STIAMAK di hotel Grand Mirama Mercure Surabaya, Rabu (15/5/2024).
Para pengusaha yang hadir juga sangat antusias dengan program pengembangan kampus STIAMAK. Bahkan, dalam sesi akhir acara, mereka melakukan tanda tangan bersama sebagai komitmen kolaborasi untuk maju bersama. Mulai dari operator terminal Pelindo Grup, perusahaan pelayaran (shipping line), perusahaan jasa kepabeanan ekspor-impor (forwarding), perusahaan angkutan darat (trucking), perusahaan jasa ekspedisi domestik (EMKL), pengusaha depo petikemas (Asdeki), eksportir dan importir juga pelaku bisnis terkait lainnya.
“STIAMAK ini hebat. Satu-satunya perguruan tinggi yang sangat konsen pada bisnis pelabuhan dan logistik. Peluangnya sangat besar untuk lebih maju. Ini kolaborasi yang sangat baik. Para pelaku bisnis maritim seharusnya memberikan dukungan penuh pada STIAMAK, saling sharing untuk kemajuan bersama,” kata pengamat bisnis transportasi laut, Prof R.O. Saut Gurning, dalam orasi akademik dan bisnis maritim pada acara tersebut. Menurut Saut, kiblat pertumbuhan perekonomian dunia sekarang ini ada di China, termasuk pertumbuhan dunia pendidikannya.
“Dunia pendidikan di China tumbuh sangat pesat. Kegiatan penelitian dari dunia kampus sangat mendukung kemajuan di China,” katanya.
Narasumber lain, Wakil Ketua Umum Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan (ABUPI) David Rahadian, mengaku optimistis adanya kolaborasi STIAMAK dengan para pelaku usaha dan bisnis maritim di Surabaya tersebut.
“Ini (kolaborasi, Red) menjadi langkah yang sangat tepat. Pihak kampus ketemu bareng dengan pelaku usaha. Pelaku usaha juga menginginkan lulusan STIAMAK bisa menjawab kebutuhan dunia usaha dan industri,” kata David.
STIAMAK sendiri tahun ini menambah dua prodi baru, yakni Prodi S1 Bisnis Digital dan Prodi S1 Sistem Informasi. Acara FGD juga diisi dengan penandatanganan MoU antara STIAMAK dan LSP Ekosistem Multimoda Indonesia (EMI) oleh Dr Gugus Wijonarko, MM dan Ketua LSP EMI, Siti Ariyanti, SE, MM, CMILT. (fai)