SIDOARJO (RadarJatim.id) Para petani di wilayah kecamatan Sukodono saat musim tanam tahun ini kesulitan air. Padahal bibit padi para petani sudah waktunya tanam namun aliran air ke sawah sulit didapat.
Petugas Pertanian dari Kementan RI yang berdinas di Kecamatan Sukodono, Zainul mengatakan sulitnya petani mendapatkan air saat musim tanam ini disebabkan berkurangnya debit air di sungai Kanal Wetan. Akibat air yang tidak bisa masuk ke area persawahan membuat 19 desa di wilayah Kecamatan Sukodono kondisi sawahnya kering.
“Saat ini memang waktunya musim tanam atas, yang wilayahnya termasuk di Sukodono. Karena debit airnya berkurang, kondisi sawah banyak kekeringan. Ada 19 desa di Sukodono, ya terparah di Desa Sambung Rejo dan Pademonegoro,” kata Zainul.
Kondisi kekeringan lahan di sawah pertanian ini juga dikeluhkan para petani Balong Pandan seperti yang disampaikan Abah Suudi. Pihaknya lalu menyampaikan keluhan para petani ini ke Bapak Petani Sidoarjo Ir H Bambang Haryo Soekartono.
Atas aduan ini, Ir H. Bambang Haryo Soekartono langsung merespon dan mendatangi lokasi sawah yang kekeringan di Sukodono. Saat itu, Bambang Haryo yang juga caleg terpilih DPR RI Dapil Surabaya-Sidoarjo dari Partai Gerindra meninjau sungai kanal wetal yang menjadi sumber utama pengairan pertanian di Desa Balong Pandan, Sukodono yang meski jaraknya hanya beberapa meter dari sungai namun juga kesulitan pasokan air.
Bersama perwakilan petani, mantri tani kecamatan Sukodono, calon legislatife DPRD Sidoarjo terpilih daerah pemilihan Kecamatan Taman dan Sukodono, H Pratama Yudhiarto, SH atau Mas Tama dan pihak terkait lainnya, dirinya melihat langsung kondisi sawah dan sungai. Pihak meminta pengaturan ulang debit air sungai kanal wetan, agar air bisa masuk ke area persawahan.
“Petani tidak boleh pusing masalah air, urusan air harusnya pihak pemerintah yang mengurusi. Saya cek debit air di sungai rolag songo air nya sangat mengalir deras. Makanya saya langsung hubungi kepala balai besar wilayah sungai brantas, untuk mengatur ulang air yang ada di kanal wetan melalui pintu air sebelah timur untuk menaikan debit air,” Ujar Bambang Haryo Soekartono.
Founder BHS Peduli ini menambahkan jika debit air ditambah, air akan naik, area persawahan yang dialiri sungai kanal wetan dapat teraliri secara merata. Ada 15 titik area persawahan yang diharapkan dapat teraliri air dengan baik.
“Tadi sudah saya sampaikan juga untuk normalisasi beberapa sedimentasi tanah yang menjadi penyebab sumbatan beberapa titik. Balai besar berkenan membantu, namun dinas terkait juga mesti nya turun tangan,” Tambahnya.
BHS, panggilan akrab Ir H Bambang Haryo Soekartono secara pribadi juga membantu dana untuk keperluan kerja bakti para petani untuk membersihkan saluran air dari sungai ke persawahan petani.
Sementara itu, Pitono perwakilan kelompok tani Jogosatru menyampaikan rasa terimakasih nya atas perhatian Bapak Petani Sidoarjo Ir H Bambang Haryo Soekartono yang cepat merespon keluhan para petani.
“Kami mengucapkan Terima kasih atas kepedulian Bapak Bambang Haryo. Kami para petani berharap keluhan soal aliran air di area persawahan ini dapat segera teratasi dan para petani bisa panen dengan hasil maksimal,” kata Pitono. (RED)