GRESIK (RadarJatim.id) — Menanamkan cinta dan bangga pada batik yang merupakan produk asli Indonesia, perlu dilakukan sejak usia dini. Bahkan, bagaimana cara membuat atau produksinya juga perlu diajarkan kepada para siswa sejak usia Taman-kanak (TK).
TK Al Baqy yang berlokasi di Perum Bunder Asri Gresik punya program mengenalkan budaya batik ini kepada para siswanya. Selain untuk menanamkan cinta pada budaya dan produk sendiri, membatik juga berpotensi mendatangkan pendapatan dari aspek ekonomi.
Instruktur membatik eco-printing Rr. Henny Eko Ferdian, yang lebih akrab disapa Amik, mengajarkan, bahwa batik itu ada beberapa jenis. Di antaranya, batik tulis, batik cap, batik printing, batik sibori, juga batik eco-printing.
“Masing-masing batik ada nilai seni tersendiri dan perlu kreativitas. Kalau batik ini dikenalkan cara serta proses pembuatannya kepada anak-anak, kalau ada bangsa lain yang mengklaim, bahwa batik adalah budanya, maka kita dan keturunan kita nanti pasti akan paham dan bersikap dengan tegas,” ungkap Amik, Sabtu (16/9/2023).
Lebih lanjut dikatakan, batik eco-printing adalah seni membatik dengan menempelkan aneka daun pada kain, selanjutnya digulung dan dikukus. Bentuk daun itulah yang nanti akan menjadi motiv batik setelah jadi.
“Seni menata daun serta warna daun yang nempel di kain, akan menciptakan trend tersendiri. Dan, di sinilah letak keunikannya. Kalau dibuat industri rumah tangga juga sangat prospektif,” tandas Amik.
Kepala TK Al Baqy, Siti Bunayyah, SPd berharap, pembelajaran ini membuat siswa dan orang tua siswa minimal mengenal dan lebih cinta akan batik. Hal itu merupakan bentuk praktik kearifan lokal sekaligus sebagai upaya menanamkan cinta budaya lokal dan bangsa.
“Kita hanya memakai baju, dan batik sebagai warisan budaya asli Indonesia ini perlu kita lestarikan dan kita kenalkan kepada anak didik sejak dini,” ungkapnya. (maz)