SIDOARJO (RadarJatim.id) — Agar merasakan benar-benar seperti santriwan dan santriwati pada umumnya, ribuan siswa kelas X dan XI SMK Antartika 2 Sidoarjo menjalani Pesatren Kilat atau nyantri di Pondok Pesantren Al Falah Panji di Desa Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo, mulai Jumat (29/3/2024) pagi.
Dalam lingkungan Pondok Al Falah Panji mereka menjalani ibadah puasa secara total. Tidak hanya sekedar meninggalkan makan dan minum serta menjalani ibadah-ibadah rutin yang lain, namun semua siswa juga dilarang membawa HP alias puasa tidak main HP.
Bukan itu saja, selama mondok untuk santriwati juga dilarang ber make up. Termasuk saat selesai mondok, proses penjemputan juga harus melalui pintu khusus yang berbeda dengan santriwan.
Walaupun kegiatan pesantren kilatnya sudah selesai, khusus untuk santriwati tidak boleh pulang sebelum dijemput oleh orang tuanya atau keluarganya. Kami akan koordinasi dengan panitia, kalau memang benar yang menjemput orang tuanya atau keluarganya.
“Ini aturan pondok harus ditaati. Jadi santriwati harus tunduk dan patuh aturan pondok,” tegas Ning Hj Fatimah Rifqiani salah satu pengasuh Ponpes Al Falah Panji kepada santriwati SMK Antartika 2 Sidoarjo, pada Jumat (29/3/2024) pagi.
Setelah menerapkan tata tertib pondok, dilanjut dengan pembekalan tetang pemahaman puasa ramadhan. Hal yang sama di ruang yang berbeda, santriwan juga diberikan pembekalan pemahaman/hikmah puasa ramadhan oleh Pengasuh Ponpes Al Falah Panji, H. Abdul Khobir.
Usai pembekalan acara dilanjut dengan ziarah ke makam ulama panji, baik santriwan maupun santriwati semuanya.
Pendamping dari SMK Antartika 2 Sidoarjo Ustad Khoirul Annas juga menegaskan kepada seluruh santriwan dan santriwatinya agar patuh dan mentaati aturan pondok.”Jaga nama baik sekolah dan nama baik keluarga masing-masing,” tegasnya.
Waka Kesiswaan SMK Antartika 2 Sidoarjo Akhmad Munir, S.Pd MM menuturkan kalau pilihan untuk mondok di Ponpes Al Falah Panji ini merupakan pondok salaf tertua yang didirikan oleh KH Nurul Huda Nawawi, dan tidak jauh dari lokasi sekolah.
“Walaupun ini pesantren kilat, saya harap anak-anak bisa mengenal lingkungan dan tradisi pondok. Bagaimana caranya belajar menjadi santri yang tawaduk kepada guru dan orang tuannya,” katanya.
Termasuk bagaimana caranya mencari ilmu yang bermanfaat. “Saya juga berharap usai dari mondok, semoga bisa nenambah perilaku mereka, punya adab serta punya akhlak yang mulia,” harapnya.(mad)