PAMEKASAN (RadarJatim.id) — Tak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) aturan desa, proyek pengerjaan pembaharuan atau rehalibitasi terealisasi asal jadi. Kesannya, proyek itu pun asal menguntungkan kepentingan pribadi.
Tak sedikit pengerjaan proyek yang dikucurkan oleh pemerintah daerah (Pemda) Pamekasan yang diduga diselewengkan salah seorang oknum demi kepentingan pribadi, bahkan untuk tujuan-tujuan tertentu.
Seperti yang sudah selesai dikerjakan oleh seorang mantan kepala desa (Kades) Jalmak. Pasalnya, jalan penghubung antara desa Jalmak dan Desa Laden, tepatnya di Dusun Tengah, Kec. Pamekasan Kota yang pengerjaannya tidak sesuai dengan ketentuan antardesa.
Pengaspalan jalan dinilai melanggar peraturan batas antardesa. Dengan panjang 300 meter lebih dan lebar 3 meter, pengerjaannya dilakukan tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu antardesa. Proyek yang tidak memiliki papan informasi pekerjaan ini pun memantik mencurigakan sejumlah warga.
Tanpa adanya papan informasi yang jelas tentang proyek tersebut, pekerjaannya pun terasa janggal dan mengundang beberapa spekulasi negatif dari sejumlah warga dan pengguna jalan yang melintas.
Pj Kades Jalmak, yang juga Lurah Patemon, Akhmad Jonnaidi, mengungkapkan, dirinya tidak tahu-menahu tentang pelaksanaan kegiatan pengerjaan proyek rehabilitasi jalan yang ada di Dusun Tengah, Desa Laden tersebut.
“Kegiatan pengerjaan tersebut bukan dari saya, mas. Itu pengerjaan dari mantan Kades Jalmak,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi oleh awak media, mantan Kades Jalmak tiga priode, Achmad kusryadi, belum bisa ditemui. Dihubungi melalui telepon selulernya pun tidak sambung.
Secara terpisah, Kades laden Alimuddin saat ditemui awak media, mengaku merasa kecewa dengan pengerjaan proyek yang dilakukan. Sebab, pengerjaan proyek tersebut mestinya masuk dalam ranah Desa Laden.
“Jalan tersebut yang ada di Dusun Tengah, masih masuk ke Desa Laden. Bukan jalan Desa Jalmak,”. Ungkapannya saat dikonfirmasi di kantor Balai Desa Laden.
Hasil pantauan di lapagan menunjukkan, tumpukan batu belahnya hanya beberapa titik saja, sehinggah kualitas jalan tersebut patut di pertanyakan. Ini tak sebanding dengan biaya yang mencapai ratusan juta rupiah. (rus)