SURABAYA (RadarJatim.id) — Tim Poltekkes-Kemenkes Surabaya melakukan pengabdian kepada masyarakat di wilayah Kelurahan Tambak Wedi, Surabaya, Selasa (11/6/2024). Aksi sosial ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Desa Sehat (PPDS) dengan memanfaatkan Inovasi Teknologi Tepat Guna.
Kegiatan yang mereka lakukan meliputi pelatihan dan pendampingan masyarakat mandiri, sesuai dengan Nawacita ke-6 dan ke-7, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan mewujudkan kemandirian ekonomi melalui sektor-sektor strategis di lingkup kelurahan/desa.
Hadir dalam kegiatan ini, di antaranya, puluhan warga Tambak Wedi, Surabaya. Mereka datang dan mengikuti program yang disampaikan tim secara antusias. Selain mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, ibu balita juga menerima pengetahuan tentang pola asuh pemberian ASI/MPASI. Calon pengantin diberi edukasi mengenai pengenalan kehamilan risiko tinggi dan gizi seimbang untuk memastikan kelahiran anak yang sehat dan tidak stunting. Selain itu, masyarakat juga diajarkan inovasi pengolahan makanan berbasis pangan lokal yang bergizi dan bernilai ekonomis. .
Ketua PPDS Tahun 2024, Juliana Christyaningsih, menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial akademisi terhadap masyarakat wilayah Tambak Wedi, Surabaya. Selain pelayanan kesehatan dan cek kesehatan gratis, Tim PPDS Poltekkes-Kemenkes Surabaya tahun 2024 akan mengadakan lomba kreasi pangan, juga melakukan pendampingan pembuatan makanan olahan berbahan dasar daun kelor dan ikan. Selain itu, juga dilakukan pelatihan pembuatan kemasan makanan, promosi penjualan produk olahan, dan pengurusan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
“Sebagai akademisi, kami tidak hanya mendidik mahasiswa, tetapi juga menunjukkan kepedulian sosial kepada masyarakat Surabaya. Kami berharap kegiatan ini bermanfaat bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Juliana.
Tim Program Pengembangan Desa Sehat (PPDS) yang terdiri atas Juliana Christyaningsih, Siti Nur Kholifah, Ida Ariyanti, Teresia Retno Puspitadewi, Beny Suyanto, Nurul Hindaryani, serta Laili Rahmawati, memiliki latar belakang profesi berbeda. Di antaranya, mereka dari Teknologi Laboratorium Medis, Keperawatan, Kebidanan, Gizi dan Kesehatan Lingkungan.
“Keberagaman profesi secara integratif akan saling melengkapi dalam membangun kesehatan masyarakat di wilayah Kelurahan Tambak Wedi Surabaya. Jadi, kami saling melengkapi,” tandasnya.
Lurah Tambak Wedi Surabaya, H Matlilla, SKep,Ns, MH, mengapresiasi kegiatan yang diprakarsai oleh Tim Poltekkes-Kemenkes Surabaya tersebut. Ia mengatakan, kolaborasi itu memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan kemandirian.
“Kami juga sampaikan kasih kepada Tim Poltekkes-Kemenkes Surabaya dan Dinas Kesehatan yang telah mengingatkan pentingnya pola hidup sehat. Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan semangat bagi masyarakat kelurahan untuk mendukung wilayah Tambak Wedi, Surabaya menjadi kelurahan percontohan di kancah nasional. (hum/red)