SIDOARJO (RadarJatim.id) — SMA Negeri 1 Gedangan terus melakukan evaluasi, utamanya setelah Kementerian Pendidikan meniadakan UN (Ujian Nasional) pada puncaknya Covid 19. Apalagi proses ujian dikembalikan ke sekolah masing-masing, sehingga kondisinya anak-anak sekarang dalam menyelesaikan pembelajaran dipikir sambil lalu.
Agar kondisi tersebut tidak berlarut-larut, SMA Negeri 1 Gedangan memberikan solusi agar siswa tetap berkualitas. Yaitu para siswa khususnya kelas XII diwajibkan untuk membuat karya ilmiah sebagai tugas akhir kelulusan, bagaikan mahasiswa membuat skripsi.
Kepala SMA Negeri 1 Gedangan Dra. Nina Dwi Suryani, MM menuturkan kalau kondisi para siswa dalam pembelajaran di sekolah kurang ‘greget’. Bahkan ujian sekolah hanya dianggap sambil lalu saja. “Akhirnya saya mengajak waka dan guru, bagaimana kalau tugas akhir sekolah anak-anak diwajibkan untuk membuat karya ilmiah. Alhamdulillah sepakat,” tuturnya, pada (3/4/2024) pagi.
“Mulai tahun ini langsung direalisasikan, manfaatnya adalah akan berdampak terhadap program literasi bisa berjalan dengan baik, serta ada wujudnya. Termasuk mewujudkan pesan dari kurikulum, dimana kelas XII harus sudah mengembangkan metakognitifnya,” jelas Bu Nina_sapaan akrabnya.
Untuk pola pembinaanya dilakukan oleh semua guru kelas XII, masing-masing guru membina 12 siswa atau per kelas ada 3 guru pembina. Alhamdulillah efektifnya mulai Januari 2024 sudah pembelajaran, dan mulai kemarin sudah pada tahap ujian atau ‘persidangan’.
“Mudah-mudahan hasilnya bisa sesuai rencana, anak-anak bisa mewujudkan yang dipesankan oleh kurikulum. Yang lebih penting lagi, saya bisa membekali anak-anak untuk menulis karyanya, dan itu sangat bermanfaat nanti kalau sudah di perguruan tinggi,” tegas harap Bu Nina.
Program tugas akhir sekolah di SMA Negeri 1 Gedangan disambut baik oleh para siswanya. Mereka sangat senang dan bangga bisa mendapat pengalaman yang luar biasa. Itulah ungkapan Amela Pramita siswi kelas XII MIPA2 dengan karyanya berjudul ‘Efektivitas Cairan Anti Nyamuk Menggunakan Bahan Alami Kulit Jeruk, Cengkeh dan Serai’.
“Alhamduillah program ini sangat membantu saya saat kuliah nanti. Namun karena ini baru dan belum siap, waktunya pendek sehingga sempat ‘gelagapan’. Saat masuk ruang uji juga tidak siap, tapi sekarang sudah plong, walaupun masih ada revisi-revisi,” ungkap Amela senang.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Jasmine Hasna Faradya siswi kelas XII MIPA 1 yang membuat karya ilmiah berjudul Pencegahan dan Perawatan Karies Gigi Terhadap Anak Usia Sekolah Dasar.
“Final Chapter, ha ha ha….. mulai Januari sudah bingung karena memang belum ada pengalaman. Alhamdulillah program ini bagus ini bagus banget untuk membantu meneruskan ke jenjang perguruan tinggi,” itulah ungkapkan Jasmine dengan perasaan lega.
“Mulai ide, perencanaan, pengumpulan data, riset, penulisan, persidangan dan revisi-revisi ada di dalamnya. Jadi sangat bisa menambah pengalaman,” jelas Jamisne dengan riangnya.(mad)