BANTUL (RadarJatim.id) — Sebanyak 16 korban kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego, Kedungguweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul pada Minggu (6/2/2022) dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Bantul untuk mendapat perawatan.
Prosedur penanganan korban kecelakaan yang dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), yakni dengan melakukan pertolongan dengan pemilihan prioritas pasien. Dari pemilihan prioritas tersebut diketahui, 11 orang mengalami luka ringan-berat, dan 5 orang meninggal dunia.
“Pasien meninggal langsung ke ruang jenazah. Pasien berat dan sedang dirawat di IGD, dan pasien ringan di ruang rawat hijau,” jelas dr Ahmad Muttaqin ‘Alim, Kepala IGD RS PKU Muhammadiyah.
Menurut ‘Alim, tidak ada kendala selama proses perawatan dan penanganan maupun identifikasi korban. “Tidak ada kendala (dalam penanganan korban maupun proses identifikasi),” imbuh dr ‘Alim.
Dokter ‘Alim juga menyampaikan, kesebelas korban masih menjalani rawat inap dan belum ada korban pulang. Sedangkan proses pemulangan jenazah juga masih dirapatkan.
Selain kesiaptanggapan RS PKU Muhammadiyah, tim relawan AmbulanceMu juga sigap dalam membantu korban kecelakaan bus pariwisata bernopol AD 1507 EH itu.
“Sekitar setengah satu kami dikontak untuk mengirimkan armada ke lokasi kecelakaan. Itu yang meluncur ada 3 unit AmbulanceMu di awal dan berikutnya 16 Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Jalan Imogiri Bantul Dirawat di RS PKU Muhammadiyah Bantul,” Ardi Kiswanto, Ketua Forum AmbulanceMu Kabupaten Bantul.
Saat tiba di lokasi, tim relawan langsung melakukan tidakan pertolongan awal emergency dan melakukan stabilisasi, mobilisasi dan transportasi korban ke RS Rujukan baik RS PKU Muh Bantul, dan RSUD .
Meski korban sudah berada di RS, tim relawan AmbulanceMu masih tetap berjaga di tiga lokasi, yakni 4 ambulance di RS PKU Muhammadiyah Bantul, 3 di RS Nur Hidayah, dan 2 di PMI.
“AmbulanceMu ini standby untuk pemulangan jenazah ke Sukoharjo (kota asal korban kecelakaan),” imbuh Ardi. (*/sho)







