SURABAYA (RadarJatim.id) -Inilah puncak dari rangkaian kegiatan perayaan hari ulang tahun ke-25 tahun Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya. Acara Gala Dinner berlangsung meriah di lantai 4 Kampus 2 SAIM di Jl. Keputih Tegal 54, Minggu (29/12) malam. Kemeriahan itu semakin lengkap karena sejumlah tokoh nasional turut memberikan ucapan selamat. Mulai dari Mendikbud Abdul Mu’ti, Ustaz Wijayanto, Warek Unesa Dr. Martadi, M.Sn., budayawan D. Zawawi Imron, dan komedian Cak Lontong –yang juga merupakan wali murid SAIM.
Acara dikemas apik dengan memanfaatkan teknologi informasi. Mengalir begitu lancar, tidak seperti acara seremoni konvensional pada umumnya. Pembawa acaranya pun diambil alih oleh perangkat komputer dan tayangan multimedia di layar lebar panggung. Orkestra SAIM membuka panggung dengan lagu Rumah Kita dari Ahmad Albar God Bless. Liriknya tentang bangga dengan kemandirian.
Karena peringatan seperempat abad, maka disajikan lintasan sejarah sekolah SAIM mulai berdiri hingga saat ini. Ada tiga periodisasi SAIM yang disajikan lewat story telling yang dikombinasi dengan tayangan video. Era pertama disampaikan Pendiri SAIM, Dr. Moh. Sulthon Amien, M.M.
Dikenangnya, saat dirinya bersama istri (Enny Soetji Indriastuti, alm.) menggagas lembaga pendidikan yang baru. Sebuah sekolah yang menjadi rumah kedua anak, sekolah yang tidak membebani, lalu lahirlah sekolah alam SAIM. Dirintis mulai dari satuan pendidikan terbawah PAUD, TK, lalu disusul mendirikan SD, kini sudah berkembang punya jenjang SMP dan SMA SAIM.
“Kami memberi nama sekolah alam dalam pengertian proses pembelajaran hendaknya dijalankan secara alami. Jika dunia anak identik dengan dunia bermain, maka dalam belajar di sekolah juga harus ada unsur bermainnya. Di SAIM anak juga dikenalkan dengan alam yang sesungguhnya lewat outdoor activity. Siswa diajak ke sungai, ke pantai, dan naik gunung,” katanya.
Ditambahkan, SAIM membuat banyak terobosan baru dalam pendidikan. Menerapkan sistem pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning). Model pengajaran tematik dan evaluasi model portofolio sudah dilakukan SAIM, ketika sekolah lain belum mengenal Kurikulum 2013 yang menggunakan metode tersebut.
Sedangkan kisah periode kedua perjalanan SAIM disampaikan oleh Ketua Yayasan SAIM Mizan Tamimy Sulthon. Dipaparkan, pada tahap ini SAIM semakin mengembangkan sayap dengan melakukan internasionalisasi. Menggandeng sejumlah lembaga pendidikan asing sebagai mitra, di antaranya dengan Como Collage Australia dan dengan Uedanishu High School Jepang.
Sementara itu Direktur Pendidikan SAIM, Aziz Badiansyah, M.MPd, tampil dengan story telling periode SAIM ketiga yaitu era 2020 hingga 2024. Masa ini ditandai dengan transformasi. Dilakukan digitalisasi layanan pembelajaran maupun layanan administrasi dan umum. Transformasi dilakukan antara lain dalam bentuk pengembangan kurikulum untuk meningkatkan mutu.
“Alhamdulillah, selain menggunakan kurikulum pemerintah plus kurikulum internal, SAIM menambahkan dengan kurikulum internasional. Kami mengadopsi dari kurikulum Pearson Edexcel Inggris, sejak awal tahun 2024,” kata Ustaz Aziz.
Di sela acara malam itu ada pengakuan mantan wali murid yang cukup mengharukan. Ibu Anita adalah dosen Ubaya, tiga anaknya semua disekolahkan di SAIM. Sebelum berangkat menghadiri undangan SAIM, dia mendapat kejutan: diumrohkan oleh anak sulungnya yang kini sudah bekerja di Jakarta.
“Kok ya momennya pas. Saya jadi ingat SAIM yang benar-benar mengajarkan sesuatu yang luar biasa kepada anak-anak kami. Hasilnya memang tidak bisa dinikmati secara instan, tetapi kami merasakan hasilnya sekarang,” katanya kepada Ustaz Aziz.
Dalam panggung gala dinner tersebut juga tampil perwakilan wali murid yang mengaku sangat cocok dengan model pendidikan SAIM. Buktinya, tujuh anaknya disekolahkan ke SAIM semua, mulai dari jenjang TK hingga SMA. Kini putra pertamanya sudah kuliah di Jerman. “Saya benar-benar cocok dengan SAIM. Anak saya tidak ada yang les matematika atau kursus bahasa Inggris, tapi buktinya mereka bisa dan nilai tes TOEFLnya tinggi-tinggi,” ujarnya.
Sebagai acara perayaan bersama, gala dinner memberi kegembiraan bersama kepada warga sekolah. Pada saat itu dilaksanakan launching gedung baru SMP-SMA SAIM yang dilengkapi dengan lapangan basket berstandar internasional FIBA. Juga dibagikan piagam penghargaan bagi guru dan karyawan yang telah mengabdi 20 tahun lebih. Ada satu kejutan untuk tiga orang guru. Mereka diberangkatkan ke tanah suci, umroh gratis. (rio)







