SURABAYA (Radarjatim.id) – Dalam mewadahi ajang pengembangan kreatifitas pelajar tingkat SMA dan SMK. Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur telah menggelar kegiatan Bengkel Musikalisasi Puisi bagi Pelajar SLTA se Jawa Timur, mulai tanggal 29-30 April dan 6 – 7 Mei 2023, bertempat di Kantor Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Jalan Gebang Putih No.10, Keputih Sikolilo Surabaya.
Dalam Bengkel Musikalisasi Puisi ini, para peserta dibagi dalam enam kelompok secara acak. Keenam kelompok tersebut dapat menampilkan puisi wajib atau pilihan dalam garapan musikalisasi puisi mereka. Setiap hari dilakukan evaluasi terhadap penampilan masing-masing kelompok oleh kedua narasumber. Setelah empat hari berlatih memadukan antara puisi dan musik, maka pada hari ke-4 saat penutupan kegiatan berlangsung masing-masing kelompok menampilkan kreatifitas mereka.
Mereka telah dibimbing narasumber Aming Aminoedin dan Harwi Mardianto melakukan apresiasi puisi dan musik yang melahirkan musikalisasi puisi. “Setiap peserta kami bimbing agar dapat menafsirkan puisi secara cermat dan mendalam. Sehingga mereka bisa memaknai puisi dengan tepat. Pemaknaan puisi secara tepat merupakan pijakan untuk mengaransemen tangga-tangga nada agar lahir harmoni antara puisi dan musik,” jelas Aming Aminoedin.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Umi Kulsum, S.S M.Hum menuturkan kalau kegiatan Bengkel Musikalisasi Puisi ini merupakan wadah bagi pengembangan dan pembinaan kreatifitas pelajar Jawa Timur di bidang sastra dan musik. Kolaborasi antara puisi dan musik melahirkan musikalisasi puisi.
“Puji syukur kegiatan Bengkel Musikalisasi Puisi berjalan lancar. Tampilan para peserta sangat baik, atraktif, dan harmon, ini sesuai dengan harapan kami. Semoga di antara para peserta ini ada yang bisa mewakili Provinsi Jawa Timur ke tingkat nasional dalam Festival Musikalisasi Puisi Nasional,” harap Umi Kulsum.
Lebih lanjut diungkapkan oleh Umi Kulsum bahwa Bengkel Musikalisasi Puisi adalah program Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur yang akan dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya sebagai wahana membina, dan menumbuhkembangkan kreatifitas para pelajar dalam mengapresiasi puisi dan musik.(mad)







