BOJONEGORO (RadarJatim.id) — Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) “Ayo Menulis Buku Pengayaan Pembelajaran; Ensiklopedia Desa dan Moderasi Beragama”. Dibuka secara virtual pada Rabu (16/3/2022), Bimtek ini diikuti oleh 1.562 peserta, terdiri atas para kepala dinas, kepala kantor, pengawas, kepala sekolah dan guru SD hingga SMA, serta pegiat literasi.
Mewakili Kepala Bakorwil Bakorwil Bojonegoro, Edi Sigit Satyanto selaku Kepala Bidang Kesejahteraan Masyarakat, berharap, kegiatan ini memacu para guru untuk meningkatkan disiplin ilmunya, mendapatkan kridit poin, sekaligus menjadi teladan anak didiknya. Selain itu, mereka juga diharapkan menjadi motivator dan inspirator dalam berliterasi.
Hadir di antara para peserta Bimtek, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, pengawas, Kepala Sekolah dan guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan pegiat literasi sewilayah kerja Bakorwil Bojonegoro. Bimtek ini direncanakan berlangsung selama 10 hari, mulai 16 Maret hingga 26 Maret 2022.
Hadir sebagai keynote speaker acara ini Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional Joko Santoso, dengan narasumber Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jatim Khusnul Maram dan Supratomo, pustakawan Jatim.
Supratomo mengatakan, aktivitas membaca dan menulis merupakan pilar literasi yang mampu meningkatkan daya kritis, kreativitas, dan inovatif. Dari membaca dan menulis inilah karya nyata dan positif bisa dihasilkan para pihak yang terlibat dalam pengembangan literasi.
Sementara Joko Santoso mengungkapkan, kegiatan literasi mampu menurunkan tingkat kriminalitas di masyarakat, membangun toleransi, juga meningkatkan kualitas hidup yang lebih tinggi. Hal ini karena pegiat literasi akan mampu mengekspresikan dirinya dan membangun demokrasi. Ia menambahkan, literasi telah masuk sebagai program prioritas nasional.
Pada bagian lain, Khusnul Maram menyampaikan program literasi Kemenag yang diarahkan pada kerukunan antarumat beragama dan sikap moderat dalam beragama. Moderasi beragama telah terwujud melalui terbitnya buku cerita Islami (novel) karya siswa dan guru. Jumlahnya sekitar 600 judul buku di akhir tahun 2021.
“Tema moderasi beragama juga telah diekspresikan dalam tulisan (cerpen) sebanyak 1.500 judul. Dalam waktu dekat cerpen sebanyak itu diterbitkan dalam bentuk buku,” katanya. (zid)







