SIDOARJO (Radarjatim.id) KIR (Karya Ilmiyah Remaja) yang diterapkan di SMA Islam Parlaungan (ISPA) Waru Sidoarjo sudah berjalan sekitar 12 tahun. Kini KIR merupakan salah satu standar kelulusan. Oleh karena itu, pihak sekolah terus melakukan evaluasi agar hasilnya siswa itu betul-betul berkualitas.
Kepala SMA ISPA Sidoarjo, Ustadz Slamet, S.Si, M.Pd menuturkan kalau KIR di sekolahnya juga masuk ke dalam kurikulum muatan lokal. Dalam prosesnya, para siswa sudah dibimbing dan dikenalkan sejak kelas X sampai mereka diuji pada kelas XII. Ujiannya sudah ada sejak kurang lebih 12 tahun, dan sudah mengalami tahap perbaikan dan evaluasi demi menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam bidang menulis.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa-Rabu, 29-30 Maret 2022 yang sampai saat ini masih dilakukan ujian susulan bagi yang belum dinyatakan LULUS oleh sekolah. “Karya Ilimiah digunakan sebagai standart kelulusan kami, karena sekolah kami ingin membekali dan mengenalkan kepada siswa-siswi kami mengenai Karya Ilimiah dan berfikir kritis terhadap segala permasalahan, dan juga mengenalkan untuk membuat skripsi pada akhir perguruan tinggi S1” tutur ustad Slamet, pada (20/4/2022) tadi pagi.

Lanjutnya, para siswa juga dituntut untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dengan metode-metode yang tepat, serta menghasilkan karya tentunya yang mungkin dari judul mereka ada yang bermanfaat untuk masyarakat. “Jadi ujian KIR di SMA Islam Parlaungan ini memang persis apa yang dialami oleh mahasiswa yang sedang menjalani sidang ujian akhir, baik skripsi, thesis, maupun disertasi,” jelasnya.
Prosesnya, ujian dilakukan oleh guru yang sudah disesuaikan dengan ahlinya, kemudian ditambah dengan mahasiswa dari kampus sekitar sekolah. Kampus-kampus yang kami libatkan pada tahun ini, diantaranya Universitas Trunojoyo Madura, UIN Maliki Malang, Universitas Islam Malang, dan kampus lainnya yang berada di Jawa Timur. Setiap ruangan terdiri dari 1 guru dan 2 mahasiswa yang siap untuk menguji dan mengevaluasi penelitian siswa siswi apakah layak atau tidak. “Karya ilmiah adalah standar tinggi dalam menentukan kelulusan di jenjang SMA, dimana diperlukan ketrampilan siswa dalam mengelola kompetensi dari berbagai kacamata disiplin ilmu,” terang ustad Slamet sebagai kepala sekolah yang sudah mendapatkan predikat sekolah penggerak.
Selain melatih mental, dari Karya Ilmiah tersebut para siswa-siswi juga dapat belajar dan mempertajam kemampuan literasi dan numerasi. “Seperti target Pemerintah saat ini dibidang pendidikan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi dari siswa siswi khusunya di SMA Islam Parlaungan Sidoarjo,” pungkasnya.
“Banyak manfaat yang kita peroleh setelah lulus dari SMA sini, yaitu tau gimana rasanya ujiannya kakak-kakak yang mau sarjana, melatih mental kita, dan mempertahankan pendapat walau sempat dibuat dag dig dug oleh penguji,” ungkap Alfiani salah satu siswi jurusan MIA (Matematika dan Ilmu Alam) yang telah lulus sidang Karya Ilmiah Remaja.(mad)







