SIDOARJO (Radarjatim.id) SMK Telkom Sidoarjo merupakan sekolah berbasis ICT (Information Communication Technology) yang siap mencetak lulusan berkarakter unggul dan bertaraf internasional dengan Kompetensi Keahlian, Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi.
Dalam kegiatan Pondok Ramadhan 1443 H kali ini dimanfaatkan untuk memperkuat tingkat keagamaan semua siswanya. Baik siswa yang beragama Islam maupun siswa yang beragama non Islam. “Kebetulan, bertepatan dengan peringatan wafatnya Isa Al Masih, maka mereka juga melaksanakan kegaitan keagamaan sesuai yang dianutnya,” terang Kepala SMK Telkom Sidoarjo, Abror, M.Pd usai membuka kegiatan Pondok Ramadhan, pada (21/4/2022) tadi pagi.
Ia katakan, bagi siswa yang muslim sudah memberikan santunan kepada anak-anak yatim. Menariknya semuanya yang melakukan adalah siswa, semuanya dilakukan oleh OSIS. Mulai dari penggalangan dananya terkumpul sekitar Rp 5 juta, juga mencari dan menghadirkan anak-anak yatimnya. “Bahkan untuk kegiatan berbagi takjil sebelumnya, terkumpul sekitar 300 bingkisan takjil itu semua dilakukan olah anak-anak. Jadi gurunya hanya mengawasi dan mengarahkan saja,” katanya.

Pada kegiatan Pondok Ramadhan ini diharapkan harus ada impeknya bagi siswa, jadi tidak sekedar ritual saja. Yang pertama harus menghormati mereka yang beda keyakinan, yang kedua bentuknya sosial, yakni mereka sudah bisa melakukan rangkaian Pondok Ramadhan secara mandiri. “Salah satunya adalah mereka sudah bisa melaksanakan berbagi takjil tersebut,” harapnya.
Di sekolah kami mempunyai program unggulan kelas peminatan (Digital Talent Program), namun tidak hanya intelektual saja. “Tetapi religi dan sosialnya juga harus kita kuatkan, agar kecanggihan teknologi itu bisa terkendali dengan keimanan yang mumpuni. Agar kecanggihan teknologi yang dijalankan siswa itu bisa terarah untuk kebermanfaatan,” tandas Abror.
Waka Kesiswaan Maulana Al Ghofiqi menambahkan kalau kegiatan Pondok Ramadhan ini banyak sekali rangkaiannya, diantaranya tadarus Al Qur’an guru maupun siswanya. Bahkan di hari Sabtu pun juga ada kegiatan baca Al Qur’an secara virtual. “Jadi target kita sementara ini adalah membiasanya dulu untuk membaca Al Qur’an,” tambahnya.

Disamping itu kiga juga mengadakan kegiatan kajian agama Islam, dengan menghadirkan ustad Dr. Saifudin Noer, M.Pd. LCPC dari Sidoarjo. “Yang dilanjut dengan tanya jawab. Sedangan untuk khotmil Qur’an kita lakukan dengan pembagian Juz secara berkelompok. Sekitar 600 siswa kami libatkan semua dalam dua hari,” jelas Guru Matematika.(mad)







