SIDOARJO (Radarjatim.id) Dalam pelaksanaan Musda ke II JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) Indonesia Daerah Kabupaten Sidoarjo, pada 28 Mei 2022 salah satu agendanya adalah tentang konsesi kepemimpinan. Karena Ketua JSIT Indonesia Daerah Sidoarjo periode 2018-2022 telah habis masa baktinya.
Sehingga, terpilihlah Leily Prihatiningtyas, ST guru SD IT Insan Kamil Sekardangan Sidoarjo untuk periode 2022-2026 menggantikan sebelumnya Moh. Choirul Annam, S.Pd.I yang kini sudah menjadi pengurus di JSIT Indonesia Jawa Timur.
Choirul Annam memberikan masukan kepada siapapun yang terpilih nantinya, agar bisa meneruskan program-program selanjutnya, yang sudah dibahas dalam komisi. Diantaranya adalah terkait dengan peningkatan mutu guru dan siswa, yang merupakan visi kita untuk melakukan gerakan dan pemberdayaan sekolah Islam Terpadu. “Jadi menggerakan lembaganya, kalau pemberdayaan adalah guru dan siswanya. Maka di dalamnya ada bidang mutu, bidang pembinaan Islami, bidang kesiswaan dan bidang pramuka,” jelas guru SMP IT Insal Kamil Sekardangan Sidoarjo.

Lanjutnya, termasuk juga menambah atau memperbanyak anggota-anggota baru, karena dalam Muswil misinya tidak lagi pemberdayaan SIT (Sekolah Islam Terpadu), tetapi lebih kepada SI (Sekolah Islam). Sehingga cakupan perluasan anggotanya akan semakin lebih banyak lagi. “Bahkan ada sekolah negeri pun yang mau menjadi anggota. Mungkin secara keagamaan saja, sedangkan untuk sistem pembelajaraannya ya tetap sesuai aturan pemerintah,” katanya.
Selain itu, juga mengembangkan komunikasi dan kolaborasi dengan pihak-pihak yang tidak hanya di lingkungan pendidikan saja, tetapi juga dengan pihak yang lain di luar pendidikan. “Mungkin dengan lambaga sosial, sementara ini sudah kerjasama dengan BSI. Mengembangkan dan mengkader penerus, jangan sampai kegiatan dan program JSIT yang sudah berjalan ini berhenti karena tidak ada penerusnya,” terang Choirul Annam pada (28/5/2022) siang.
Ketua JSIT Indonesia Sidoarjo yang baru Leily Prihatingingtyas menuturkan kalau kepengurusan daerah itu sesungguhnya adalah memprioritaskan arah kebijakan yang suah ditentukan oleh pusat, wilayah dan daerah. Yang tentu saja semua kebijakan tersebut sudah disosialisasikan ke seluruh peserta. “Jadi kita mau menjalankan tugas seperti apa itu sudah ada dalam kebijakan. Sehingga tugas kami tinggal mengimplementasikan atau mewujudkan yang sudah ditentukan lima tahun kedepan,” tutur Kepala SD IT Insan Kamil Sekardangan Sidoarjo.(mad)







