PAMEKASAN (RadarJatim.id) — Kelompok industri hasil tembakau (KIHT) menerima kunjungan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (2/6/2022). Kunjungan studi banding ini salah satunya untuk meningkatkan produksi petani tembakau, pemasaran, pengelolaan industri, serta pengelolaan dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) di Kabupaten Soppeng.
Dalam kunjungan itu, pimpinan rombongan yang juga Wakil Bupati Soppeng, Luthfi Halide, mengungkapkan, industri tembakau di Pamekasan sangatlah bagus dan pemasarannya cukup besar. Harapannya, capaian itu bisa diadopsi untuk diterapkan di Soppeng.
Menurut Luthfi produktivitas tembakau di Pamekasan terus meningkat. Begitu pula sistem tata kelolanya. Sementara Sopeng baru sedang memantapkan diri untuk selangkah lebih maju dari sebelumnya.
Setelah studi banding, Pemkab Soppeng akan melakukan inovasi, juga membenahi tata kelola dari pembelajaran yang diperoleh dari Pamekasan.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyampaikan, revolusi industri menghendaki perubahan akselerasi inovasi, pendekatan dengan cara yang baru, kemudian mendorong model pemerintahan yang akselerasi dan kolaborasinya lebih maju. Dengan pola sistem kepemerintahan yang baik, diharapkan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat.
KIHT Pamekasan berdiri di atas hamparan tanah seluas 2,5 hektare, di Desa Gugul, Kecamatan Talanakan. Pembangunan KIHT tahap pertama diperkirakan menelan dana Rp 3,5 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT). (rus)







