SIDOARJO (Radarjatim.id) Digelarnya ‘Pasar Wisata Bedrek’ yang dilakukan oleh SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo mendapatkan apresiasi dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisatan (Disporapar) Kabupaten Sidoarjo. Pasalnya memang sangat bisa ‘menguri-uri’ Budaya Jawi yang tergerus oleh budaya modern.
Kepala Disporapar Sidoarjo Drs. Djoko Supriyadi juga menyarankan kalau gelar-gelar tradisional itu bisa bisa dilakukan oleh siapa saja, bukan hanya SMKN 1 Buduran tetapi bisa juga sekolah-sekolah yang lainnya. “Saya juga menyarankan untuk menyatu dengan kegiatan Pemkab Sidoarjo yang hari minggu itu, yakni CFD (Car Free Day) yang dipusatkan di Alun-alun Sidoarjo,” sarannya.

Ia sangat memberi apresiasi yang tinggi, karena anak-anak muda memang harus digairahkan dengan seni-seni tradisional. Dengan harapan potensi-potensi wisata kita yang ada di Sidoarjo ini juga bisa bangkit. “Kebangkitan seni budaya tradisional juga bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi rakyat. Mulai dari kulinernya, tariannya hingga pada pakaian dan atributnya,” tutur Djoko Supriyadi, pada (11/8/2022) siang.
Ia tegaskan kalau digelar di seputaran Jalan Jenggolo (bawahnya jembatan layang) atau tepatnya depan SMKN 1 dan SMKN 3 Buduran dan SMAN 1 Sidoarjo akan melibatkan koordinasi dengan beberapa OPD. “Oleh karena itu masih perlu dikaji, dan dilihat dulu program-programnya serta konsistensinya. Jangan sampai nanti setelah difasilitasi, ternyata kegiatannya tidak maksimal,” tegas Djoko Supriyadi.
Perlu diketahui gelar ‘Pasar Wisata Bedrek’ yang dilakukan oleh seluruh siswa dan guru SMKN 1 Buduran Sidoarjo adalah untuk menghidupkan kembali cikal bakal Desa Siwalan Panji, yakni Dusun Bedrek.
Di area Pasar Wisata Bedrek tersebut diisi dengan permainan ataupun penampilan seni, yang semuanya serba Jawa tempo dulu. Pasar Wisata Bedrek yang diadakan seminggu sekali, diharapkan bisa lebih banyak menarik pengunjung dari masyarakat luas. “Kita berharap Pemkab Sidoarjo bisa memfasilitasi, agar Pasar Wisata Bedrek bisa dibuka di pinggir jalan depan sekolah setiap seminggu sekali. Agar masyarakat luas bisa menikmati,” harap Kepala SMKN 1 Buduran Dra. Agustina, M.Pd saat gelar setiap hari Jumat sore.
Aneka jajanan tradisional yang mungkin sudah sulit didapatkan di pasaran, bisa kita temukan di tempat ini. Seperti jajanan nogosari, lupis, lemet, cenil, getuk, dan aneka cemilan tradisional lain ada di pasar tradisional. Termasuk pula nasi pecel, sego lentho, urap-urap dan makanan tradisional lainnya juga ada. Sementara minuman yang disediakan seperti sinom, kencur dan aneka minuman tradisional lain, semuanya tersedia.(mad)







