SIDOARJO (Radarjatim.id) Film pendek dokumenter dan film pendek fiksi karya siswa SMK Antartika 2 Sidoarjo telah berhasil meraih juara kedua untuk jenjang SMK se Jatim dalam ajang FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) tahun 2022.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Balai Pengembangan Talenta Indonesia tersebut. Selain kedua film pendek, siswa SMK Antartika 2 Sidoarjo dalam ajang yang sama juga juga berhasil meraih prestasi juara II sebagai Pencipta Lagu, adalah Neiza Chiquita Putri Callista, dan Azam Zidane Saputra juara III sebagai pemain Gitar Solo.

Mereka bersama guru pendampingnya mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah, yang secara simbolis diserahkan oleh Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo Retno Purwolystiorini, SE M M.Pd bersama Waka Kesiswaan Akhmad Munir, S.Pd MM, pada Senin (22/8/2022) tadi pagi usai upacara. Yang sekaligus juga memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi meraih Kejurkab Pencak Silat Khairah Ariviah Azizah kelas X Ak 3 dan siswa Paskibraka Kabupaten Sidoarjo.
Sutradara film pendek dokumenter, mewakili timnya Rendi Setya Rahmawati merasa senang dan tidak menyangka bisa beraih juara. Walaupun juara kedua itu kebanggaan tersendiri buat kami, karena terus bisa memacu dan memotivasi, untuk meningkatkan kualitas film yang kami buat. “Tema filmnya adalah Kearifan Lokal Menembus Dunia, yang mengambil settinganya tentang batik Sidoarjo. Yakni Batik Kenongo Sarirogo dan Batik Jetis Sidoarjo,” katanya.
Ia katakan kalau proses pembuatan filmnya terlalu pendek, hanya dalam tempo sekitar dua minggu. Jadi setelah mengetahui ada lomba film pendek kami langsung membuatnya. “Dan kami tertarik yang dokumenter. Karena proses dari awal hanya dua minggu, sehingga hasilnya masih kurang maksimal, masih perlu belajar terus agar nantinya bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi,” siswi kelas XII MM 7.

Hal yang sama juga diungkapkan Sutradara film pendek fiksi Abidul Kaffil tidak percaya kalau meraih juara. Karena bikin ceritanya hanya dua minggu, biasanya kalau membuat film itu jangka waktunya juga lama. “Saya cuma dua minggu. Makanya apa yang ada dipikiran langsung saya tuangkan untuk ceritanya. Temanya juga sama Kearifan Lokal Menembus Dunia, dan kita ambilkan di lokasi Kampung Lali Gadget Desa Pagerngumbuk Wonoayu,” ungkapnya.
Sedangkan Neiza Chiquita Putri Callista yang mendapatkan juara dua sebagi Pencipta Lagu mengaku waktu lomba membuat dua lagu Perjuanganku dalam bahasa Indonesia dan Indonesia Negeriku dengan bahasa Jawa. Untuk proses pembuatan lirik dan pembuatan nadanya kami buat dalam waktu seminggu. “Kami masih terus berbenah, karena dalam proses nada tinggi masih merasa kesulitan,” jelas siswi kelas XI MM 7.(mad)







