SIDOARJO (Radarjatim.id) Belajar berdemokrasi perlu ditanamkan sejak awal, bahkan tidak hanya dalam teori tetapi bisa dilakukan dan dirasakan serta dikelola langsung oleh anak-anak calon generasi penerus bangsa ini.
Seperti yang dilakukan oleh SMA Hang Tuah 5 Candi Sidoarjo. Yakni sebuah perhelatan pemilihan Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) sekaligus pemilihan Komandan Polisi Siswa atau Poltar (Polisi Taruna) pada Selasa (11/10/2022) siang.

Prosesi kedua kegiatan pembelajaran berdemokrasi yang bertema ‘Pemilu Raya’ tersebut, semuanya dilakukan oleh para siswa. Mulai dari perencanaannya, pembuatan TPS dan KPPSnya serta sampai pada tim suksesnya, hingga Bawaslunya, sampai pada evaluasi. “Semuanya dilakukan oleh siswa, tentu saja dengan pendampingan fasilitator para guru. Bahkan kami juga mengundang pematerinya langsung dari Bawaslu Kabupaten Sidoarjo, Ferry Kuswanto, S.Pd I, M.Pd.I, untuk memberikan wawasan cara berdemokrasi kepada anak-anak,” tutur Kepala SMA Hang Tuah 5 Candi Sidoarjo Erni Dwiyanti, M.Pd.
Ia uraikan kalau di sekolahnya terdapat fase E dan fase F seluruhnya ada 13 kelas dari total 20 kelas. Ada satu kelas yang bertugas sebagai Bawaslu, dua kelas sebagai tim sukses, tim sukes OSIS dan tim sukses Poltar. Kemudian darin10 kelas lainnya sebagai Tim KPPS atau Tim Penyelenggara TPS, kelas-kelas yang lainnya bagian pemilik suara/pencoblosannya.

Ia berharap, kegiatan Pemilu Raya ini akan terbentuknya karakter para anak-anak kami dalam penerapan P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila), yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Ristek RI. “Diantaranya mereka bisa mandiri, kreatif serta bergotong-royong, kedisiplinan, kejujuran dan karakter-karakter yang lainnya,” harapnya.
Erni Dwiyanti juga menegaskan, karena kegiatan ini bagian dari agenda P5, agar P5 yang tertanam pada mereka benar-benar utuh dan tertanam dan hasilnya juga nampak. “Maka anak-anak harus melakukan seluruh rangkaian kegiatantannya dari awal hingga akhir. Mereka bisa merasakan langsung bagaimana caranya dan rasanya berdemokrasi. Jadi bukan hanya teori, tapi praktek langsung,” tegas Bu Erni_sapaan akrabnya.(mad)







