SURABAYA (RadarJatim.id) H Khulaim Junaidi, anggota Komisi C DPRD Provinsi Jatim berharap agar Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) milik Pemprov Jatim dimaksimalkkan. Dengan pengelolaan maksimal, harapannya pendapatan asli daerah (PAD) bisa turut naik.
Dikatakan, saat ini tidak dapat dipungkiri banyak petani yang terpaksa menjual lahan sawah. Lantaran mereka terus merugi dan mengeluhkan kondisi pasca panen yang harganya selalu turun.
“Pemanfaatan setiap lahan milik UPT Pemprov Jatim masih kurang dimaksimalkan. Sehingga, saya mendorong agar lahan itu dari pada tidak dikerjakan maksimal bisa dikerjasamakan pengelolaannya oleh masyarakat,” ujar Sekretaris Fraksi Partai Partai Amanat Nasional (PAN) ini, di sela acara silaturahmi dengan alumni Fakultas Pertanian 36 UPN Surabaya, Minggu (16/10/2022).
Pemanfaatan lahan juga dalam rangka mempertahankan keberadaan lahan pertanian. Sebab, Jatim dikenal sebagai lumbung padi. Selain asetnya aman, karena disertifikasi dan digerakkan terus, maka lahan bisa menghasilkan.
“Jangan sampai aset malah menjadi beban pemerintah. Kalau tidak mampu mengelola sebagai PAD, sebaiknya dikerjasamakan,” tegasnya.
Wakil rakyat dari Dapil Jatim 2 Sidoarjo ini menyampaikan akan pentingnya perlakuan setelah pasca panen bagi petani. Banyak petani mengeluhkan harga gabah atau padi sebelum panen begitu tinggi. Begitu masa panen harganya menurun.
“Agar petani tidak menjerit, kami berusaha membantu petani dengan program KUR, kemudian dana bergulir. Kemudian pupuk bersubsidi ini harusnya pemerintah juga menambah kuotanya karena menjadi perhatian kami,” tegasnya.
Pihaknya juga berharap agar Bulog harus hadir di tengah-tengah petani karena bisa mengatur harga pada saat panen, dan harus membeli agar tidak terjadi penumpukan. Sehingga harga bisa menurun. Kemudian pemasaran hasil panen, mengantisipasi penurunan harga pada saat panen. (RED)







