Oleh Budianto Oky Prasetya
Sektor pariwisata di Jawa Timur secara berangsur-angsur terus mengalami peningkatan setelah 2 tahun dihantam badai Covid-19. Peningkatan ini dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jawa Timur.
Melalui laman Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tercatat, pada awal tahun 2020 jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 17.047. Namun, sejak WHO menyatakan wabah pandemi Covid-19 sebagai pandemi global pada Maret 2020, aktivitas kunjungan wisatawan menurun secara drastis. Pada bulan Maret 2020, tercatat hanya sebanyak 5.774 kunjungan. Bahkan pada April hanya tercatat 21 kunjungan.
Hal itu berlangsung sampai Maret 2022 dengan hanya mengalami fluktuasi yang tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelum Covid-19. Namun sejak April 2022, jumlah kunjungan di Jawa Timur mulai mengalami peningkatan dari 57 kunjungan di bulan Maret 2022 menjadi 1.468 kunjungan di bulan April 2022.
Kebijakan pemerintah yang menggratiskan vaksinasi sampai vaksinasi booster membantu menurunkan jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan pemberian vaksin dapat memperkuat imun dan kekebalan tubuh masyarakat, sehingga kasus Covid-19 dapat ditekan secara signifikan. Pada gilirannya, pembatasan kunjungan di Jawa Timur –sebagaimana dilakukan ketika pandemic berlangsung– sudah mulai dilonggarkan.
Di akhir 2022, Presiden Jokowi secara resmi mencabut aturan PPKM di Indonesia. Hal ini membawa angin segar bagi sektor pariwisata di Jawa Timur. Tercatat di akhir tahun 2022 jumlah kunjungan wisatawan meningkat secara drastis menjadi 14.264 kunjungan. Bahkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Timur melaporkan jumlah daerah wisata di Jawa Timur menjadi 1.316 daerah tujuan wisata (DTW), meningkat sebesar 36 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 969 DTW.
Potensi Jawa Timur dengan berbagai tempat wisata yang dimiliki, baik wisata alam maupun wisata buatan perlu ditingkatkan kembali. Sudah seharusnya Pemprov Jawa Timur banyak melakukan usaha yang masif untuk membangkitkan kembali sektor wisata di Jawa Timur. Di antaranya melakukan promosi daerah tempat wisata di Jawa Timur melalui berbagai media dan event pariwisata dan budaya. Hal itu untuk menarik perhatian wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara guna datang berkunjung.
Sarana Internet
Pemanfaatan sarana media internet untuk melakukan promosi akan efektif dalam menyebarkan informasi daerah tempat wisata dibandingkan dengan cara konvensional. Hal ini karena internet menjadi rujukan utama wisatawan domestik dan mancanegara untuk memilih daerah tempat wisata yang akan dikunjungi. Pengelolaan website pariwisata yang up to date juga perlu dilakukan, karena akan membantu wisatawan untuk mendapatkan informasi terkini tentang DTW.
Tak kalah pentingnya, Pemprov Jawa Timur sebaiknya juga menganggarkan dana yang cukup untuk sektor pariwisata. Alokasi anggaran itu di antaranya digunakan merevitalisai sarana dan prasarana tempat wisata yang mulai banyak mengalami kerusakan. Kerusakan terjadi karena operasional pemeliharaan terhenti akibat seretnya pemasukan di saat wabah Cobid-19 melanda. Fasilitas yang memadai tak dapat dimungkiri akan menunjang kesuksesan sektor pariwisata untuk bangkit dan berkembang.
Investasi di sektor pariwisata juga perlu ditingkatkan. Sebab, jika hanya mengandalkan dana dari pemerintah daerah, sektor pariwisata dikhawatirkan hanya jalan di tempat (stagnan), mengingat terbatasnya anggaran dana dari pemerintah daerah.
Menggandeng investor asing melalui hubungan kerja sama adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan perekonomian sektor pariwisata. Masuknya investor swasta dalam sektor pariwisata diharapkan pelayanan pariwisata lokal dapat berjalan lebih profesional.
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, PDRB pada triwulan I 2022, atas dasar harga berlaku sektor pariwisata tercatat Rp 36.986,76 miliar. Angka itu meningkat menjadi Rp 38.243,41 miliar pada triwulan II. Lalu pada triwulan III naik lagi menjadi Rp 39.408,48 miliar.
Nilai tersebut menyumbang hampir 6 persen dari total seluruh PDRB Jawa Timur. Diharapkan, sektor pariwisata dapat terus meningkatkan perekonomian Jawa Timur di tahun 2023 ini melalui peningkatan persentase kontribusinya pada PDRB total Jawa Timur. Pada akhirnya, perekonomian Jawa Timur benar-benar dapat terlepas dan bangkit dari bayang-bayang pandemi Covid-19. {*}
*) Penulis adalah Staf Fungsional Badan Pusat Statistik (BPS) RI.







