SIDOARJO (Radarjatim.id) — Gelar P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang dilakukan oleh SMP PGRI 1 Buduran, pada Sabtu (18/3/2023) pagi berbeda dengan sebelumnya, juga berbeda dengan sekolah yang lain.
Biasanya dalam gelar P5 yang dilakukan oleh para siswa selalu menghadirkan orang tua untuk menyaksikan tampilan hasil karyanya. Namun kali ini, orang tua dihadirkan justru saat prosesnya. “Orang tuanya kami hadirkan untuk melihat prosesnya. Bukan hasil karya jadinya. Karena dalam IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) yang dinilai itu lebih utama pada prosesnya,” tutur Kepala SMP PGRI 1 Buduran Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si M.Pd didampingi Humasnya Drs. Koesmoko.

Lanjutnya, kali ini kami mengangkat tema ‘Kearifan Lokal’ yaitu proses pagelaran tari kolosal ‘Lebon Banden’ dengan melibatkan 90 siswa, yang diciptakan oleh guru SMP PGRI 1 Buduran sendiri, yaitu Punki Sandratari Galuh Sri Kartika Sari sebagai guru muatan loka tari. “Karya ini sudah berprestasi meraih Juara Pertama dalam Jayandaru Youth Night Paradise 2023 pada awal Maret lalu,” jelas Indrajayanti.
Jadi, sebelum proses gelar tari kolosal ‘Lebon Bandeng’ ini kami tunjukkan kepada orang tua terlebih dahulu kita jelas tentang P5 itu apa. “Karena selama ini anak-anak itu menunjukkan ke orang tua itu hasil jadinya, sehingga mereka juga harus tahu prosesnya,” terang Bu In_sapaan sehari-harinya.
Ia berharap dengan adanya P5 ini anak-anak yang pasti harus mengenal budaya Sidoarjo, tentang kearifan lokal. Dari sini akan muncul karakter-karakter dalam P5 itu sendiri, yaitu mandiri, tanggungjawab dan disiplin. “Tentu saja termasuk gotong-royong, karena melibatkan banyak teman, mereka ya harus harus gotong-royong. Jadi perubahan sikap anak-anak sebelum dan sesudah P5 ini sangat terasa sekali. Banyak sekali perubahan sikapnya, bisa sampai 80 persen terbentuk karakternya,” tegas Indrajayanti.

Pencipta Tari Kolosal ‘Lebon Bandeng’ Punki Sandratari Galuh Sri Kartika Sari menambahkan, tari ini menggambarkan proses memelihara ikan bandeng. Gerak tariannya kita ambilkan dari penyiapan tambak, pengisian dan pemeliharaan airnya, penabur nenernya hingga proses-proses pemberian makanan dan pergantian air serta pemilahan ikan bandengnya. “Makanya perlu banyak penari yang dilibatkan, sampai 90 siswa,” ulas Bu Punki_sapaan akrabnya.(mad)







