GRESIK (radarjatim,id) – Pusat Komando Muhammadiyah Covid-19 (Muhammadiyah Covid-19 Command Center/MCCC) Kabupaten Gresik mendesak agar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) melakukan pengujian kesehatan melalui tes swab (PCR) secara berkala, baik di tingkat kabupaten hingga desa. Ini perlu dilakukan sebagai antisipasi pencegahan penyebaran dan penularan virus corona (Covid-19) menjelang berlangsungnya pemilihan bupati/wakil bupati, Desember 2020.
Desakan itu disampaikan menyusul kabar Ketua KPUD Gresik Achmad Roni positif terpapar Covid-19. Tidak hanya itu, MCCC juga mendesak pengumuman hasil swab seluruh komisioner KPUD dan pegawainya, termasuk dua pasang kontestan Pilkada Gresik atau bakal calon bupati/wakil bupati dilakukan secara terbuka.
“Adanya informasi komisioner KPU Gresik terpapar Covid-19, masyarakat harus mendapat penjelasan yang benar. Keterbukaan informasi ini penting karena keselamatan masyarakat mesti mendapat prioritas,” ujar Ketua MCCC Gresik, Hilmi Aziz Ketua MCCC, Kamis (10/9/2020).
Hilmi menyadari, bahwa data yang didapat dari hasil tes swab (PCR) merupakan data pasien dan bersifat rahasia. Namun, namun demi kehati-hatian dan keselamatan warga Gresik, diskresi regulasi bisa dilakukan.
Karena itu, MCCC Gresik meminta Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Gresik segera turun tangan dengan melakukan penelusuran kepada siapa saja yang pernah bertatap muka atau berinteraksi secara langsung dengan ketua KPUD Gresik yang sudah dinyatakan positif terpapar Covid-19. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah penularan atau membatasi penyebaran virus mematikan itu.
Sebagaimana diberitakan, Ketua KPUD Gresik, Achmad Roni, dinyatakan positif terpapar Covid-19. Hal ini berdasarkan hasil tes swab (PCR) yang keluar Kamis (10/9/2020) hari ini. Terpaparnya ketua KPUD itu dibenarkan oleh salah seorang komisioner KPUD Gresik, Makmun. Achmad Roni kini menjalani isolasi mandiri. (kab/rj-1)




