• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Kamis, 4 Desember 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Pendidikan

Belajar dari Kebertahanan Kampung Lawas

by Radar Jatim
13 April 2023
in Pendidikan
0
Belajar dari Kebertahanan Kampung Lawas

Pengajian di sepanjang jalan gang oleh warga kampung Maspati, Surabaya. Ini salah satu bentuk adaptasi kegiatan insidentil yang mampu mencipta kebertahanan kampung lama di tengah kota.

160
VIEWS

MALANG (RadarJatim.id) – Keberadaan kampung-kampung lama di kota besar tengah tertekan. Kemajuan zaman dan modernisasi mendesaknya, hingga banyak kampung tergusur, berubah fungsi dan wajah menjadi pusat perdagangan, perkantoran, kawasan industri,  perumahan elite, atau fasilitas umum lainnya. 

Padahal kampung adalah embrio kota besar. Dia berperan penting dalam membentuk citra kota. “Hati-hati, pembangunan sarana-prasarana kota yang tidak diiringi pembangunan kampung-kampungnya. Dia dapat menimbulkan bencana sosial, bencana ekologis, dan bencana ruang arsitektural,”  kata Dr. Ir. Diyan Lesmana, ST, MM, kepada RadarJatim.id, Kamis (13/4).

Namun yang menarik, Diyan melihat fenomena pada dasawarsa terakhir ternyata ada kemunculan kampung-kampung kota yang berupaya untuk bertahan dan bahkan bangkit. Padahal berada dalam problem yang berat karena penghuninya semakin padat akibat menampung kaum urban dengan luasan lahan yang terbatas.

Terbukti sejumlah kampung lama mampu bertahan bahkan eksis, misalnya Kampung Lawas Maspati, Kec. Bubutan, Kota Surabaya yang kini populer sebagai kampung heritage karena masih memiliki banyak  rumah tinggal kuno.  Juga ada Kampung Genteng Candirejo, Kec. Genteng, Surabaya yang dikenal sebagai kampung ecology (eco green), herbal, dan kampung pengolah limbah. Padahal dulu, kampung Candirejo mendapat stigma sebagai kampung “larakan” (sampah), karena menjadi tempat pembuangan limbah pasar tradisional Genteng.

Kedua kampung itu mampu menjadi kampung yang lebih baik dengan mengoleksi sejumlah prestasi tingkat nasional maupun internasional. Pertanyaannya: Mengapa kampung tersebut memiliki kebertahanan (resiliensi) yang kokoh di tengah perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang berimbas pada perubahan wajah kota? Mengapa mereka sanggup mengubah lingkungan kampung menjadi lebih baik dengan tetap mempertahankan kearifan dan budaya lokal yang dimiliki?

“Saya tertarik menelitinya, ingin menggali ide-ide lokal terkait kebertahanan kampung lama pada aspek fisik yaitu ruang arsitektural dan nonfisik  mulai dari sisi ekonomi, sosial dan budaya. Studi kasus yang saya ambil ya kampung lawas Maspati dan Genteng Candirejo itu,” kata Diyan Lesmana.

Dirinya meyakini  bahwa setiap masyarakat lokal memiliki ciri khas, keunikan, potensi dan kebijakan dalam menyelesaikan permasalahan ruang-arsitekturalnya. Maka teori-teori kebertahanan kampung kota perlu dibangun dari bawah yang bersumber pada nilai-nilai lokal. Kemudian hasil penelitian itu dijadikan disertasi dan berhasil dipertahankan dengan baik pada ujian terbuka di Universitas Brawijaya Malang, Fakultas Teknik Sipil Keminatan Arsitektur,  pada  5 April yang lalu.

Dalam penyusunan disertasi berjudul Resiliensi Kampung Lama Melalui Signifikasi Ruang-Arsitektural dirinya dibimbing promotor Prof. Ir. Antariksa Sudikno, M.Eng, PhD, ko-promotor Dr. Lisa Dwi Wulandari, ST, MT, CIQnR, CIQaR, dan Dr.Eng. Ir. Herry Santosa, ST, MT, IPM. Sedangkan tim dosen penguji adalah Prof. Dr. Ir. Surjono, MTP, Dr. Wara Indira Rukmi, ST, MT, dan  Prof. Ir. H. Respati Wikantiyoso, MSA, Ph.D.

Dr. Diyan Lesmana, MT, (kemeja putih) foto bersama seusai ujian terbuka disertasi di Fakultas Teknik Sipil, Universitas Brawijaya Malang.

Sesuai dengan bidang keahliannya, Diyan Lesmana memfokuskan objek kajiannya pada aspek ruang-arsitektural karena secara fungsional, ruang-arsitekturallah yang mengalami perubahan dan perkembangan baik karena proses resiliensi adaptasi maupun transformasi akibat perkembangan kegiatan dalam rangka kebertahanan. Selain itu, secara visual, ruang-arsitektural berperan membentuk citra kawasan atau kota, sekaligus berfungsi sebagai “tanda” yang menyampaikan “pesan” atau “informasi.”

Dalam disertasinya disajikan simpulan bahwa kesanggupan bertahan dua kampung lama di Surabaya tersebut disebabkan oleh beberapa hal, dengan dua kata kunci yaitu adaptasi dan transformasi. Dikatakan, terdapat tiga unsur resiliensi ruang arsitektural yang terjadi yaitu: adaptasi kegiatan rutin, adaptasi kegiatan insidentil, dan transformasi rutin dengan fungsi berubah-bentuk tetap.

Adaptasi kegiatan rutin dalam pemanfaatan ruang di kampung Lawas Maspati maupun Kampung Genteng Candirejo berupa penggunaan ruang publik terbuka (jalan gang dan halaman rumah) sebagai tempat berjualan maupun menanam tanaman. Adaptasi kegiatan insidentil berupa pemanfaatkan ruang publik terbuka (skala ruang meso) untuk senam bersama, lomba agustusan, perayaan hari besar agama, hingga hajatan warga.  Sedangkan transformasi kegiatan rutin dengan fungsi berubah-bentuk tetap dapat berupa kegiatan laundry, penginapan, café, UMKM, dan home industry pada rumah tinggal kuno/heritage (skala ruang mikro). (rio)

Tags: fts ubresiliensi kampung lawasuji disertasi

Related Posts

No Content Available
Load More
Next Post
Silaturahmi dan Bukber Korcam dan Kordes, BHS Tegaskan Terus Berkomitmen Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Silaturahmi dan Bukber Korcam dan Kordes, BHS Tegaskan Terus Berkomitmen Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In