SIDOARJO (Radarjatim.id) — Moment Bulan Suci Ramadan 1444 H ini manfaatkan oleh SMK Telkom Sidoarjo (Skomda) untuk memotivasi para siswanya agar terus giat beribadah. Walaupun tidak dibulan Ramadan, mereka diharapkan juga terus rajin beribadah. Karena rajin beribadah merupakan salah satu membentuk karakter, kepribadian siswa.
Hal tersebut ditegaskan Kepala SMK Telkom Sidoarjo Abror, S.Hum M.Pd saat menutup kegiatan Pondok Ramadan 1444 H, pada Senin (17/4/2023) di halaman sekolah jelang berbuka bersama. Sekaligus diadakan tauaiyah yang menghadirkan Ustads Mahmud Nurjihadin, S.Pd.I MA dari Surabaya.
Ia katakan kalau kegiatan di sekolahnya dikemas untuk memberikan ruang kepada siswanya dengan agenda yang out of the box. Dengan tema bagaimana kita bisa memasukan akidah, akhlaqul karimah yang ujungnya anak-anak ini punya keinginan terus beribadah. “Termasuk kami juga memberikan ruang kepada anak-anak non muslim, yang kita sesuaikan dengan kebutuhan mereka. Agar mereka menjadi siswa yang agamis dengan agamanya masing-masing,” tegasnya.
Disamping itu kita juga memberikan ruang-ruang untuk wilayah seni dan budaya yang kita sisipkan. Kalau anak-anak diisi dengan mengaji terus pasti akan jenuh. “Kita menggiring mereka hingga mengena pada pokoknya. Jadi keseimbangan sekolah kita yang penuh digitalisasi, namu dari sisi seni budayanya juga mengena. Harapan kita, pada intinya penanaman akidah dan akhlak juga dapat,” harap Abror.

Ia katakan, hampir setiap ada momen tentang keagamaan mereka selalu kami beri ruang untuk masing-masing agamanya. Sekolah kami sangat multi kulkural banget. Kalau di Islam penguatan dan pemerataan juga kami lakukan. Misal, ada anak-anak yang sudah sangat paham agamanya, bahkah sudah ada yang tahfidz, tapi masih ada juga yang belajar. “Kesemapatan Ramadhan inilah para guru-gurunya perlu melakukan kesiimbangan dan pemerataan, sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik,” ujar Abror.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pondok Ramadhan SMK Telkom Sidoarjo Aulia Wahdan, S.Pd juga menjelaskan, selain kegiatan yang umum seperti salat dan tadarus, kita juga mengadakan kegiatan yang sesuai dengan eranya anak-anak generasi Z. “Diantaranya sajian musik modern, juga pemutaran film yang temanya Ramadan. Jadi mereka juga mendapat ilmu melalui film, makna apa yang bisa dipetik dari film tersebut,” jelasnya.(mad)







