Oleh Nanang Haromain
Perebutan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo di Daerah Pemilihan (Dapil) Sidoarjo 1 (Sidoarjo, Buduran dan Sedati) dipastikan bakal seru.
Hal ini dilihat dari Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) masing-masing partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang menurunkan petarung mereka guna mengamankan kursi dari Dapil prestise ini.
Tak hanya petahana, parpol juga menurunkan beberapa nama baru. Persaingan ketat itu tak hanya dari figur lintas partai, tetapi juga di internal parpol.
Hal ini berbeda di Pemilu 2019 lalu yang cenderung kurang kompetitif, padahal Dapil Sidoarjo 1 ini menyediakan kursi DPRD Kabupaten Sidoarjo paling banyak, yaitu 10 kursi. Nilai kursi terendah di Dapil Sidoarjo 1 pada Pemilu kemarin hanyalah 9.869 suara yang diraih oleh Nasdem, padahal di Dapil lain untuk bisa meraih 1 kursi minimal membutuhkan suara 10 ribuan bahkan ada yang sampai 12 ribuan.
Di Pemilu 2024 ini, masing-masing parpol sudah berbenah dan menyiapkan strategi baru guna mencari suara sebanyak-sebanyaknya. Selain jumlah 10 kursi yang menjadi magnet tersendiri untuk banyak parpol. Dapil Sidoarjo 1 juga mempunyai Daftar Pemilih Tetap (DPT) jumbo, kurang lebih mendekati tiga ratusan ribu suara sehingga menjadi target lumbung suara DPR RI dan DPRD Provinsi juga.
Hal ini bisa dilihat di PKB, partai pemilik suara terbanyak di pemilu 2019, yaitu sekitar 53.845 suara ini terlihat serius mempersiapkan diri. Meski kehilangan petahana H. Subandi dan Wahyudin, PKB mempunyai pengganti yang tidak kalah moncer. Ada Rafi, putra Wabub H.Subandi ini siap mempertahankan suara 16 ribu yang didapatkan oleh bapaknya dulu.
Masih ada H. Usman, politisi kawakan 3 periode anggota dewan yang juga Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo ini bersama petahana H. Syamsul Hadi menjadi garda terdepan pendulang suara. PKB juga menyiapkan pendatang baru yang mempunyai basis elektoral tinggi. Ada 2 kepala desa, yaitu Lurah Pras Bluru Kidul dan Lurah Elok Sidokepung. Masih ada pula Nova Erin, wanita pengusaha ini mempunyai jaringan karyawan yang banyak dan juga rajin turun kebawah menyapa masyarakat.
Dengan komposisi seperti ini, rasanya 3 kursi yang didapatkan di Pemilu 2019 masih akan dipertahankan dan memunkinkan bertambah sesuai dengan target partai, yaitu 4 kursi.
PDIP juga tidak kalah serius. Kombinasi jago kawak dan barisan millineal disiapkan. H. Choirul Hidayat atau biasa disapa Abah Dayat adalah kandidat terkuat untuk meraih 1 dari 2 kursi PDIP yang diraih di Pemilu kemarin. Sementara 1 kursi lainnya akan diperebutkan oleh petahana H. Sutrisno atau pendatang baru mewakili generasi milineal, yaitu Praditya atau biasa disapa Adit, putra dari mantan Bupati Sidoarjo Win Hendrarso. Untuk mempertahankan 2 kursi ini, kabarnya PDIP juga menyiapkan gacoan muda dari keluarga petinggi Polri.
Sementara itu, ambisi Gerindra untuk menambah 1 kursi lagi di Dapil Sidoarjo 1 sangatlah tinggi. Dalam Pileg 2024 mendatang, partai besutan Prabowo ini telah menyiapkan squad solid. Nama Anang Iswandoko masih menjadi tumpuan partai dalam mendulang suara. Nantinya akan ditopang oleh pendatang baru, yaitu Ketua Karang Taruna Kabupaten Sidoarjo Abdul Mughis yang bakal memanfaatkan dukungan kelompok muda. Gerindra masih memasang petarung-petarung lama, seperti Dino Sugiono, Roro dan Andre.
Bagaimana dengan Golkar? 1 kursi rasanya masih aman berada di genggaman partai berlogo beringin ini. Petahana Arief Bachtiar atau yang biasa disapa AW akan bersaing ketat dengan pendatang baru, Dian Felani. Biarpun masih muda, Ketua Hipmi Sidoarjo ini mempunyai semua potensi untuk terpilih untuk menjadi anggota dewan. Kabarnya, Dian Felani ini juga menjadi orang kepercayaan Bupati Sidoarjo. Golkar juga mengusung Hari Kaipang, pengusaha muda yang juga aktivis LSM.
Nasdem yang di Pemilu 2019 mendapatkan kursi nomor 10, kali ini berbenah lebih serius. Sochib petahana akan di topang oleh Lurah Yunan Sarirogo dan Aditya, putra dari Kades Semampir-Sedati.
Termasuk Demokrat juga menyiapkan energi baru. Kombinasi tokoh senior Agil petahana dengan Adit Hananta yang juga Bendahara Demokrat. Ada juga nama Nabil, putra dari politisi senior Jalaludin Alham. Kedua parpol ini nampaknya juga akan mempertahankan kursinya masing-masing.
Di Dapil ini, PAN Sidoarjo juga bertekad merebut kembali kursi yang hilang di Pemilu 2019 kemarin. PAN optimistis bisa meraih kursi. Apalagi, disebut akan ada sinergi antara Bacaleg DPRD provinsi dan DPR RI untuk saling mengamankan kursi. Duet Rizal dan Syifa menjadi ujung tombak untuk mendulang suara. Rizal yang merupakan adik kandung Ketua PAN Sidoarjo sengaja didatangkan dari Dapil Sidoarjo 3 yang kemarin nyaris duduk di kursi dewan karena kalah hitungan suara tipis dari Musauwimin. Sementara itu Syifa sendiri masih kerabat dekat dari Khulaim Junaidi dan Taufiqulbar.
Kalau ada pertanyaan bagaimana dengan nasib PKS yang di tinggal oleh jagoan kuatnya, Aditya Nindyatama, yang kali ini naik tingkat ke DPRD Provinsi Jatim Dapil 2? PKS tetaplah partai yang mempunyai basis massa yang solid. Suara 16.209 yang diraih di Pemilu 2019 ini jauh diatas suara yang diraih oleh Nasdem, Demokrat dan juga PAN. Artinya PKS tetap punya peluang mempertahankan 1 kursinya siapapun calonnya yang dipasang.
Melihat komposisi Caleg yang diturunkan parpol, dipastikan Dapil 1 DPRD Kabupaten Sidoarjo di Pemilu 2024 akan menyuguhkan persaingan ketat. Tidak saja antar parpol, diinternal masing-masing parpol juga akan ada kompetisi yang sengit. Selain itu, pertarungan di Dapil 1 menjadi menarik, karena pemilihnya lebih cerdas dan terdidik, serta kontrol media lebih kuat dibandingkan dengan di Dapil lainnya. (*)
*) Nanang Haromain,Pengamat Politik dan Mantan Komisioner KPU Sidoarjo, tinggal di Sidoarjo.







