SIDOARJO (RadarJatim.id) — Sebanyak 6.348 masyarakat tidak mampu atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sedikit bisa tersenyum lega setelah mendapatkan 10 kilogram beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementrian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
H. Mistari, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jabon mengatakan, bahwa pembagian 10 kilogram beras BPNT untuk KPM sudah yang kedua kalinya pada tahun 2023 ini, Selasa (23/05/2023).
“Sebelumnya atau bulan April (2023, red) yang lalu sudah terealisasikan beras untuk KPM Kecamatan Jabon,” katanya.
Diungkapkan oleh Mistari bahwa pada bulan ini, 10 kilogram beras tersebut dibagikan mulai tanggal 21 hingga 23 Mei 2023. Dengan rincian Desa Permisan sebanyak 242 KPM, Keboguyang 585 KPM dan Desa Kedungcangkring 333 KPM.
Desa Dukuhsari 397 KPM, Balongtani 203 KPM, Trompoasri 922 KPM, Kedungpandan 903 KPM, Kedungrejo 618 KPM, Tambak Kalisogo 322 KPM, Semambung 417 KPM, Panggreh 450 KPM, Kupang 605 KPM dan Desa Penjarakan 49 KPM.
“Hari ini terakhir, yaitu Desa Dukuhsari, Kedungcangkring dan Desa Keboguyang,” ungkapnya.

Ia tidak berani mengungkapkan terkait realisasi tahap III beras 10 kilogram dari program BPNT tersebut, karena realisasinya program itu sudah sepenuhnya menjadi tanggungjawab Kemensos RI.
“Kalau soal itu, kami tidak tahu. Tugas kami hanya menyalurkan beras tersebut kepada yang benar-benar berhak untuk mendapatkannya,” ujarnya.
Kepala Desa (Kades) Dukuhsari, Ikhwan Widodo merasa bersyukur dengan turunnya 10 kilogram beras BPNT untuk masyarakat tidak mampu didesanya dari Kemensos RI tersebut.
Karena mampu meringankan beban masyarakat pasca pandemi Covid 19 selama beberapa tahun terakhir ini. “Berasnya langsung dari Bulog (Badan Urusan Logistik, red) dan tentunya sangat layak konsumsi,” ucapnya.
Namun ia berharap kepada pemerintah pusat agar ada penambahan kuota beras atau orang yang mendapatkan program tersebut, karena akibat dari pandemi Covid 19 banyak masyarakat yang kehilangan mata pencariannya.
Selain banyak yang kehilangan mata pencarian, masyarakat juga terpaksa menjual barang-barang berharga miliknya selama pandemi Covid 19 beberapa tahun yang lalu.
“Saya sangat berharap ada penambahan kuota. Kasihan! Akibat pandemi Covid 19 kemarin, banyak masyarakat yang jatuh miskin,” terangnya.
Sementara itu, Tiyamun (68 tahun) salah satu KPM yang menerima BPNT tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya, karena bantuan tersebut mampu meringankan beban ekonomi yang selama ini menghimpit perekonomian keluarganya.
Warga RT 05 RW 01 Desa Dukuhsari berkali-kali mengucapkan rasa syukur serta terima kasih kepada Kades Dukuhsari dan anggota TKSK Jabon yang turut serta membagikan 10 kilogram beras BPNT untuk masing-masing PKM.
“Alhamdulillah mas, semoga pak kades dan bapak-bapak petugas selalu diberi rezeki dan kesehatan,” tuturnya. (mams)







