SIDOARJO (RadarJatim.id) – Al Quran menjadi program unggulan di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SDAMADA) melengkapi mata pelajaran normatif yang berlaku secara umum. Karena itu, sekolah di kawasan Kwadengan Timur, Lemahputro, Sidoarjo, Jawa Timur ini menaruh perhatian khusus kepada para siswanya yang memiliki potensi di bidang Al Quran untuk terus dibina dan dikembangkan.
“Sebagai sekolah berbasis Islam, kami terus berupaya agar Al Quran menjadi pembiasaan anak-anak, baik di sekolah maupun di rumah. Kami juga menyiapkan guru pendamping khusus untuk mengembangkan potensi ilahiyah tersebut,” ujar Nana Liesdiana, SPd, MM, Kepala SDAMADA, Selasa (23/5/2023).
Pernyataan itu disampaikan untuk memperkuat positioning SDAMADA sebagai sekolah Islam di bawah naungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sidoarjo. Karena itu, untuk melengkapi pembelajaran, Al Quran diberi porsi selayaknya untuk dikembangkan kepada para siswanya.
Hasilnya, dibuktikan dengan digelarnya Imtihan dan Khatmil Quran II, Minggu (21/5/2023) lalu. Sebanyak 115 siswa dari kelas 1-6 mengikuti imtihan dan khatmil sebagai pembuktian kemampuan mereka dalam hal membaca Al Quran yang di dalamnya terdapat unsur tartil (perlahan dan jelas), fashohah (kefasihan ucapan), ghorib (bacaan yang tidak seperti biasanya), serta tajwid (hukum dalam membaca Al Quran).
Tidak hanya itu, para siswa juga diuji kemampuan tahfidz (hafalan) Qurannya. Dari 115 yang diuji, 25 siswa masuk kategori tartil, 86 siswa tahfidz juz 30, 3 siswa tahfidz juz 29, dan 1 siswa tahfidz juz 28.
“Imtihan tidak terjadi serta-merta atau ujug-ujug, tetapi melalui proses, yaitu kegiatan pembelajaran selama 5 hari (Senin- Jumat). Setelah dianggap mampu, maka dilakukan munaqosyah, yakni uji kemampuan dengan penguji independen. Jika lulus, maka berhak mengikutinya imtihan atau pengumuman kelulusan,” jelas Nana Liesdiana.
Di SDAMADA, khatmil Quran merupakan kegiatan membaca Al Quran secara bersama-sama, dimulai dari surat Al Fatihah, dilanjutkan At Takatsur hingga An Naas. Kemudian, membaca surat Al Fatihah dan surat Al Baqarah ayat 1-5 dan ditutup dengan doa khotmil Quran.
Sementara imtihan merupakan proses tanya jawab seputar tartil, fashohah, ghorib, tajwid, dan tahfidz oleh publik yang dipandu oleh Ummi Foundation Sidoarjo .
Koordinator BTQ Ustadzah Suprihatin mengemukakan, situasi acara yang dikemas sederhana namun elegan itu dipandu oleh Ustadz Mustaqim, MPdI, Manajer Trainning Ummi Sidoarjo, sekaligus penguji kemampuan membaca, hafalan, bacaan ghorib dan tajwid dasar terhadap peserta.
“Sama seperti prosesi khataman pada tahun sebelumnya, tamu undangan dapat memberikan pertanyaan seputar ghorib, sambung ayat, tajwid dan lainnya kepada siswa yang berada dipanggung,” ujarnya.
Sekretaris PCM Sidoarjo, Wisnu Sidharta, SSos, mengucapkan rasa syukur dan bangga terhadap SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang menggelar imtihan dan khatmil Quran. “Saya merasa bangga melihat anak-anak tampil begitu hebat, mampu menjawab dengan tegas dan benar. Zaman saya dulu, belum bisa sehebat anak-anak ini,” Ujarnya. (red)
Kointributor: Wanda Dhia Arnianto.







