SIDOARJO (RadarJatim.id) Meskipun Pemilihan Umum 2024 kurang delapan bulan lagi, namun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sidoarjo merasa optimis akan memenangkan Pemilu 2024 dengan merebut kursi mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Sidoarjo, H. Subandi beberapa waktu yang lalu sudah menginstruksikan kepada Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dan pengurus partai untuk bergerak menyapa warga masyarakat serta memasang banner dan bendera PKB di 18 kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo.
Tidak hanya itu saja, pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo itu juga akan mengadakan Musyawarah Rakyat (Musra) bersama warga Nahdlatul Ulama (NU) yang berada diwilayah Kabupaten Sidoarjo.
“Instruksi dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat, red) PKB bahwa kita harus melaksanakan Musra warga NU, agar NU dan PKB tetap solid,” katanya.
Dijelaskan oleh Subandi bahwa Musra tersebut tidak melibatkan NU secara organisasi, namun melibatkan warga NU yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 2023 ini. “Karena alat politik warga NU adalah PKB, bukan (alat, red) organisasi ya,” jelasnya.
Untuk itu, ia berharap dengan adanya Musra tersebut warga NU dapat memberikan support atau dukungan kepada PKB agar dapat memenangkan konstitasi politik di Pemilu 2024 nanti.
Pernyataan tersebut juga dipertegas oleh H. Damroni Chudlori, Wakil Ketua DPC PKB Sidoarjo bahwa PKB merupakan kepanjangan tangan atau penerus perjuangan Partai Nahdlatul Ulama (PNU) yang selama ini memperjuangkan pesantren, santri dan warga NU.
“Jadi tidak ada alasan bagi warga NU untuk tidak mendukung PKB, partai satu-satunya yang lahir dari rahim NU,” tegas Damroni, Kamis (08/06/2023) kemarin.
Menurut Damroni bahwa dalam refleksi satu Abad NU beberapa waktu lalu, KH. Said Aqil Siradj sudah menjelaskan kalau PKB merupakan satu-satunya partai yang lahir dari rahim NU, dimana saat itu KH. Said Agil Siradj adalah salah satu dari Tim 5 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang turut serta mendirikan PKB.
Maka dari itu, ia meminta kepada seluruh warga NU untuk tidak melupakan sejarah terkait hal itu, karena hanya PKB satu-satunya partai politik yang memperjuangkan kepentingan warga nahdliyin.
“Hanya PKB yang sama persis perjuangan dan ideologinya dengan NU, yaitu ahlussunnah wal jamaah,” pungkasnya. (mams)







