SIDOARJO (RadarJatim.id) Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Jabon menggelar workshop selama 5 hari atau mulai tanggal 3 Juli hingga 7 Juli 2023 mendatang.
Kepala SMPN 1 Jabon, H. Mat Nuri, S.Pd, M.Pd mengatakan bahwa pihaknya menggelar workshop untuk para guru di aula SMPN 1 Jabon itu dilakukan setelah ada analisa terkait lemahnya kompetensi guru dalam bidang pengajaran literasi dan numerasi.
“Workshop ini berbasis data. Setelah membaca rapor sekolah. Kita membuat analisa, ternyata ada titik lemahnya yang perlu ditinggkatkan lagi,” kata Mat Nuri, Senin (03/07/2023).
Kegiatan tersebut mendatangkan narasumber dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi dibidang pendidikan, baik narasumber dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Sidoarjo maupun narasumber yang bertaraf nasional.
Mat Nuri berharap bahwa dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan akan menjadi pola baru dalam proses pembelajaran. Karena para guru tidak hanya berdasarkan data diatas kertas saja, namun aplikasi dilapangan sangat kurang.
“Sehingga workshop ini dapat diharapkan akan menjadi pola baru dalam proses pembelajaran,” harapnya.
Meskipun SMPN 1 Jabon merupakan salah satu sekolah yang berada dipinggir wilayah Kabupaten Sidoarjo, namun memiliki proses pendidikan serta fasilitas pendidikan yang sangat bagus sehingga tidak kalah bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang sudah diraihnya, antara lain meraih 5 medali emas dalam olimpiade pendidikan tingkat nasional (IPA, Matematika dan IPS) pada tahun 2022, meraih 5 medali emas Bupati Cup dibidang olahraga pencak silat, juara 1 dalam lomba Sambung Ayat Suci Al Qur’an di Kabupaten Pasuruan dan beberapa prestasi lainnya.
“Selain itu, ada kajian-kajian yang Islami setiap hari Jum’at pagi dan diikuti oleh semua siswa dengan mengkaji kitab,” jelasnya.
Kepala Dinas P dan K Kabupaten Sidoarjo, H. Tirto Adi, M.Pd menuturkan bahwa setiap kepala sekolah harus mampu memberdayakan guru-gurunya sehingga memiliki kompetensi yang utuh, yaitu kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik dan kompetensi profesional.
“Kewajiban kepala sekolah untuk selalu memberdayakan guru. Karena guru yang empower itu guru yang empowering anak-anak, sehingga ana-anak akan memiliki kompetensi seperti yang kita cita-citakan,” tuturnya.
Untuk itu, workshop tersebut sangat diperlukan untuk menguatkan dalam rangka merancang sistem atau strategi pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran dilingkungan sekolah bagi guru-guru.
Karena strategi pembelajaran yang baik, jauh lebih penting daripada sekedar administrasi yang dibuat oleh guru-guru yang hanya untuk menyenangkan pimpinan atau kepala sekolahnya saja.
“Dan harus ada yang baru dalam pembelajaran,” pungkasnya. (mams)







