BANYUWANGI (RadarJatim.id)–Warga desa Aliyan kecamatan Rogojampi kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur kembali menggelar Ritual Adat Keboan yang diselenggarakan setiap bulan Suro atau Muharram. Ribuan masyarakat sekitar dan luar desa Aliyan tampak memadati lokasi Keboan, yakni halaman kantor balai desa Aliyan.
Acara berlangsung sejak pukul 06.00 wib, diawali doa bersama di beberapa titik pinggir-pinggir jalan desa Aliyan. Selanjutnya, masyarakat berbondong-bondong menuju halaman kantor balai desa Aliyan, untuk menyaksikan tradisi Keboan sebagai wujud rasa syukur yang merupakan adat istiadat mereka.
“Adat kami merupakan adat yang benar-benar murni turun temurun dari leluhur kami, dan diyakini masyarakat kami, dan bahkan kegotongroyongan masyarakat kami tidaklah bisa kami nilai dengan materi,” kata Anton Sujarwo kepala desa Aliyan, Minggu (23/7/2023).
Sebagai kepala desa, pihaknya mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Aliyan dan berbagai pihak yang terkait, atas keikhlasan dan kesadarannya dalam bergotong royong menyiapkan segala kebutuhan-kebutuhan yang digunakan untuk upacara adat ini.
“Alhamdulillah di desa kami masih ada nilai-nilai sosial tersebut, nilai-nilai gotong royong, nilai-nilai kesadaran diri, sehingga kami tidak mengalami kesulitan di dalam berjalan bersama untuk melestarikan adat desa ini,” terangnya.
Bupati Banyuwangi yang diwakili oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dwi Yanto mengungkap, banyak orang di luar Banyuwangi yang iri dengan budaya Banyuwangi yang tetap eksis hingga hari ini.
“Banyak kesenian-kesenian di luar Banyuwangi mati tidak terawat. Tetapi di Banyuwangi hampir setiap minggu, tiap bulan selalu ada saja. Alhamdulillah hari ini pelestarian adat masih terus dilaksanakan. Dan ini yang membuat kita bangga, salah satunya adalah Ritual Adat Keboan di Aliyan ini,” ujar Dwi Yanto.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Abdullah Azwar Anas turut menyapa masyarakat Aliyan dan Banyuwangi melalui siaran virtual. Pihaknya tidak bisa hadir karena ada acara di Jakarta.
“Saya mengucapkan selamat, karena di situasi apapun masyarakat Aliyan dan masyarakat Banyuwangi tetap guyup menjaga budayanya. Dan budaya yang ini (Keboan, Red) adalah kekayaan yang luar biasa yang harus terus kita jaga,” ucapnya.
Mantan Bupati Banyuwangi 2 periode ini berharap agar ke depan Banyuwangi tetap menjaga budayanya dan semakin maju. Anas mengatakan, beberapa kementerian telah melihat di beberapa titik di Banyuwangi telah menjadi pilot projek percontohan. Hal ini, menurut Anas, patut dijaga.
“Meskipun saya tidak bisa hadir, saya bisa merasakan kehangatan, keseruan, dan keguyupan masyarakat di Aliyan. Kita berharap ke depan Banyuwangi terus menjaga tradisi dan budayanya, dan kita berharap Banyuwangi akan terus maju,” pungkasnya.
Dalam acara yang berlangsung pada Minggu pagi 23 Juli 2023, tampak hadir Forkopimka kecamatan Rogojampi dan perwakilan Forkopimda kabupaten Banyuwangi, Ketua dan satu anggota DPRD Banyuwangi, serta beberapa kepala desa di Banyuwangi. (hsn)




