SIDOARJO (RadarJatim.id) Keluh kesah warga mengenai sungai sekunder di Desa Krembangan, Kecamatan Taman yang penuh sampah akhirnya ditindak lanjuti dengan normalisasi sungai. Sebelumnya warga mengeluhkan kodisi sungai penuh sampah kepada Founder BHS Peduli, Ir H Bambang Haryo Soekartono.
Atas keluhan itu, BHS, panggilan akrab Ir H Bambang Haryo Soekartono langsung melakukan peninjauan. Dan tak menunggu lama pasca kunjungan, BHS berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk menindak lanjuti keluhan warga tersebut.
BHS mengapreasiasi kinerja BBWS Brantas dengan gerak cepat dan cepat tanggap dalam penanganan pembersihan sungai dari eceng gondok dan sampah serta normalisasi sungai di Desa Krembangan dan Desa. Tanjung Sari , Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.

“Setelah adanya permintaan warga yang difasilitasi oleh saya sendiri sebagai Founder Tim BHS Peduli yang langsung menginformasikan dan memohon ke Direktur BBWS untuk segera tangani. Saya bersama Tim BHS Peduli juga hadir langsung di lokasi pada saat dilakukannya pengerukan pembersihan sampah dan normalisasi sungai di wilayah Desa Krembangan tersebut yang di mulai pelaksanaannya sejak 2 hari yang lalu,” ujar Ir H Bambang Haryo Soekartono.
Bapak Petani Sidoarjo ini berharap pekerjaan tersebut dapat diselesaikan tidak lebih dari satu Minggu, sehingga sungai sekunder di wilayah tersebut yang juga dimanfaatkan sebagai sumber air minum PDAM Sidoarjo bisa betul betul berfungsi secara maksimal untuk kepentingan masyarakat.
“Dan juga pertanian bisa mendapatkan manfaat air irigasi serta dimanfaatkan juga untuk budidaya ikan krambah jaring secara maksimal, demikian juga lingkungan dari desa tersebut bisa menjadi lebih sehat,” tambah anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.
Gerak cepat pembersihan sungai ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Tokoh masyarakat Desa Krembangan Pratama Yudhiarto menyebutkan, sebelumnya memang banyak keluhan dari warga terkait sampah dan enceng gondok yang menumpuk di sungai. Kondisi ini dikhawatioakn menjadi penyebab banjir dan sarang penyakit.
“Luar biasa pak Bambang Haryo gerak cepat, tak butuh waktu lama hanya beberapa hari pasca kunjungan pertamanya kesini sungai langsung di bersihkan dan di normalisasi,” kata Pratama.
Dikatakan, pada 2017 silam rumah warga yang berdekatan dengan sungai sempat terendam banjir, lantaran kondisi rumah lebih rendah daripada bibir sungai itu sendiri. Hal itu menjadi pemicu warga mengeluhkan menumpuknya enceng gondok dan sampah.
“Ya takut kalau terjadi banjir lagi. Alhamdulillah sudah teratasi berkat bantuan Pak Bambang Haryo,” pungkasnya. (RJ01/RED)







