SURABAYA (radarjatim.id) – Politisi PDI Perjuangan Armuji menegaskan rasa cintanya pada sepakbola sekaligus rasa kepeduliannya terhadap pembinaan sepak bola dini arek-arek Suroboyo. Hal itu dibuktikan dengan digelarnya turnamen Cak Ji Cup di Lapangan Persada, Lidah Kulon, Surabaya, Jumat (25/9/2020).
Tercatat 29 tim yang terdiri atas kelompok usia 10 tahun (KU-10) dan 12 tahun (KU-12) mengikuti turnamen sepak bola ini. Pertandingan ini juga diramaikan oleh tim sekolah sepak bola (SSB) dari luar Surabaya, seperti Gresik dan Sidoarjo.
Meski demikian, panitia tetap ketat menerapkan protokol kesehatan sebagai pencegahan Covid-19 kepada anak-anak peserta turnamen, juga orang tua yang mendampingi ke lapangan. Untuk memasuki gerbang masuk, semua wajib mengenakan masker dan dilakukan cek suhu dengan thermal gun.
Pertandingan digelar tiga hari, Jumat (25/9/2020) untuk babak penyisihan grup KU-10, Sabtu (26/9/2020) babak penyisihan grup KU-12 dan Minggu babak final seluruh kelompok umur.
Cak Ji yang juga calon wakil walikota Surabaya pada Pilwali 2020 melihat antusiasme anak-anak peserta dan menyapa para pelatih sepak bola yang mendampingi. Beberapa pelatih juga sudah cukup dikenal Cak Ji karena hobi yang sama sepak bola.
Cak Ji juga menyapa salah seorang pelatih salah satu klub yang berkebangsaan luar negeri. Pasalnya, pelatih berkulit hitam ini cukup mencolok di antara pelatih lokal SSB lainnya. Cak Ji pun sempat ikut sesi warming up atau pemanasan dengan SSB asal Mulyorejo Surabaya ini bersama anak-anak.
“Sudah sejak muda saya menyukai sepak bola. Bahkan sampai sekarang saya masih bermain dan sparring dengan teman-teman pelatih, pensiunan atau mantan pesepak bola di Tambaksari, kadang di GBT,” ujar mantan Ketua DPRD Surabaya ini.
Tentang idenya memelopori turnamen Cak Ji Cup, ia menjelaskan, awalnya merasa prihatin dengan anak-anak siswa murid SD yang sudah beberapa bulan beraktivitas di dalam rumah, karena masifnya pandemi Covid-19. Akibatnya, anak-anak stres dan bosan, ditambah kondisi kebugaran yang tak seprima seperti sedia kala.
Cak Ji pun menginginkan adanya wadah turnamen untuk anak-anak, namun tetap aman sesuai protokol kesehatan. Menurut dia, anak-anak harus secara perlahan mengaktifkan lagi aktivitas mereka. Termasuk latihan sepak bola.
Apalagi, Cak Ji ingin mencurahkan kepeduliannya dan dukungannya pada pembinaan sepak bola anak-anak. Terlebih, dalam waktu dekat ada perhelatan Piala Dunia usia U-20 yang bisa menjadi momentum emas untuk menginspirasi anak-anak yang berlatih bola.
“Sejauh ini masih sedikit dan jarang pertandingan turnamen untuk anak-anak. Jadi Cak Ji Cup untuk menjadi kesempatan mereka tampil,” ujarnya.
Cak Ji pun berjanji, pihaknya akan lebih sering menggelar turnamen serupa dengan label Cak Ji Cup dan di wilayah lain di Surabaya. Selain, mengasah pembinaan, turnamen juga cukup membantu pemasukan pendapatan tambahan warga yang ada di sekitar venue lapangan.
“Insya Allah akan kami gelar terus kalau antusiasme memang sangat tinggi,” pungkasnya. (Phaksy/Red)







