BANYUWANGI, – Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Michael Edy Hariyanto memberikan himbauan agar pengusaha pariwisata agar memperhatikan keamanan, keselamatan dan pengawasan.
Hal itu menyusul adanya insiden berdarah yang memakan korban luka di destinasi wisata kolam renang Pancoran Waterpark Rogojampi mendapat perhatian.
Menurut Michael yang juga menjadi pemilik destinasi wisata Alam Indah Lestari atau AIL ini turut prihatin atas kejadian insiden berdarah yang menimpa seorang gadis tersebut.
“Meski saya punya AIL yang sekarang setengah mati karena terdampak covid-19 kami tetap sesuai Standard Operasional Prosedur (SOP),” tegas Michael Edy Hariyanto.
Andai tahu saja, Rindi Andritia Wardhani menjadi korban insiden berdarah usai menikmati wahana water boom.
Michael menegaskan pihaknya mendorong dinas-dinas terkait agar tetap melakukan monitoring terhadap seluruh destinasi wisata di Banyuwangi.
Banyuwangi adalah jujugan wisatawan. Maka tak heran, sangking ramainya destinasi wisata di Bumi Blambangan ini sejumlah pengelola abai dengan keamanan, keselamatan dan pengawasan.
Michael mencontohkan, misal di kolam renang minimal ada penjaga dari managemen untuk menerapkan keamanan yang ber-SOP.
“Misal satu kolam ada 1 sampai 2 orang penjaga untuk mengawasi para wisatawan. Untuk jumlah penjaga tersebut ya tergantung lebar dan luas kolam renang sih,” tegas pimpinan DPRD Banyuwangi yang sekaligus menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi ini.
Dari insiden berdarah yang sedang ramai ini mempunyai resiko yang sangat fatal jika tidak ada pengawasnya. Apalagi, jika sepi pengunjung pasti tingkat keteledoran akan tinggi.
“Saya tidak tahu penyebab dan kronologisnya. Yang pasti, kecelakaan itu tidak ada yang menghendaki. Dan Saya tidak mau menyudutkan siapapun. Kita cek saja, apakah ada pengawasnya apa tidak. Jadi kita tidak bisa sembarang menyalahkan,” tegasnya.
Jika terjadi ada hal yang sekiranya menimbulkan bahaya. Sebaiknya, lanjut Michael, pihaknya mendorong untuk diinvestigasi lebih lanjut perkara insiden berdarah tersebut.
“Investigasi dulu aja, kecelakaan itu terjadi apakah ada penyebabnya. Dan apakah ada keteledoran belaka,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Manajemen Pancoran Waterpark, melalui perwakilan Zaenal Muttaqin, mengungkapkan rasa prihatin dan meminta maaf atas insiden tersebut. Mereka menyatakan bahwa ini adalah kecelakaan yang tidak terduga.
Zaenal juga mengakui bahwa keamanan pengunjung harus menjadi prioritas di tempat-tempat seperti Pancoran Waterpark. Selain itu, ia menjelaskan bahwa mereka telah membawa korban ke rumah sakit untuk pengobatan sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Namun, masih ada kekhawatiran karena pengunjung destinasi wisata ini tidak memiliki perlindungan asuransi. Manajemen mengatakan bahwa asuransi masih dalam tahap pembahasan, dan biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh mereka.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Destinasi Wisata, Disbudpar Banyuwangi, Iswanto, menegaskan bahwa destinasi wisata air seperti Pancoran Waterpark harus memiliki lifeguard profesional dan asuransi untuk menjaga keselamatan pengunjung.
Iswanto mengimbau semua pengelola destinasi wisata untuk segera mengurus asuransi bagi pengunjung demi menjaga keselamatan dan kenyamanan mereka.
Insiden di Pancoran Waterpark menjadi sorotan, dan keluarga korban bersikeras untuk mendapatkan keadilan atas cedera yang dialami Rindi Andritia Wardhani.
Manajemen Pancoran Waterpark diharapkan untuk bertanggung jawab dalam memastikan keamanan pengunjungnya dan memberikan respon yang lebih baik dalam mengatasi insiden serupa di masa depan. ***







