Oleh Putri Keizha Azzhafira Mustofa
Pendidikan merupakan kunci untuk membuka pintu masa depan yang cemerlang. Untuk mencapai tujuan itu, banyak kendala yang mesti dihadapi. Semua elemen masyarakat mau tidak mau akan mengikuti arus.
Pemangku kepentingan (stake holder) juga terlibat di dalamnya, bagaiamana mengolah peradapan pendidikan mengikuti zamannya. Dengan demikian diharapkan, anak bangsa menjadi pilar penyangga bangsa berikutnya dan pada gilirannya siap, baik secara mental atapun fisik untuk pemimpin bangsa.
Oleh karena itu, diperlukan transformasi atau perubahan dalam pola pendidikan. Transformasi pendidikan muncul bukanlah dikarenakan adanya perubahan pimpinan. Kurikulum juga ikut berubah seperti yang sering terjadi, seiring dengan perubahan zaman.
Seperti disampaikan oleh Rasullah Muhammad SAW, “Ajarilah anak-anakmu sesuai zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka, bukan di zamanmu. Sesungguhnya mereka di ciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian” (HR Ali Bin Abi Thalib).
Perubahan subsitansial ini tidak hanya mencakup pembaruan kurikulum, tetapi juga melibatkan pergesaran filosofi dan pendekatan yang melibatkan seluruh komponen pendidikan, mulai dari guru, siswa, masyarakat, hingga penyelenggara kebijakan.
Peningkatan kualitas pendidikan harus menjadi fokus utama. Kualitas pendidikan tidak hanya mencakup peningkatan materi pelajaran, melainkan juga memasukkan pengembangan karakter dan moral. Pendidikan juga harus mampu membentuk individu yang memiliki kecerdasan emosional, etika dan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian transformasi pendidikan bisa menyentuh semua eleman masyarakat.
Guru merupakan ujung tombak transformasi pendidikan. Untuk mampu menjadi ujung tombak perubahan, diperlukan adanya pemahaman yang serius dalam mencari jati diri seorang guru. Guru mesti mau mengikuti berbagai pelatihan, pengembangan profesi dan peningkatan status sosial serta ekonomi guru.
Guru yang termotivasi dan terdidik dengan baik merupakan aset yang berharga untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembimbing generasi muda untuk maju demi masa depan yang lebih baik. Untuk bisa mencapai harapan ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, sektor swasta dan masyarakat. Peran aktif dari semua pihak ini dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung dan memfasilitasi inovasi, serta pertumbuhan pendidikan yang berkualitas.
Era Revolusi Industri 4.0
Saat ini memasuki era revolusi industri 4.0 yang di dalamnya pemanfaatan teknologi menjadi keniscayaan dan sudah menyebar di semua elemen masyarakat. Pada masa ini, sektor pendidikan dan industri selalu berdampingan. Hal ini terlihat pada perubahan pola hidup masyarakat, begitu juga dengan perkembangan pendidikan. Transformasi pendidikan akan mengikuti arus yang terjadi, namun tetap tidak meninggalkan nilai kearifan lokal yang menjadi ciri khas suatu bangsa.
Transformasi pendidikan bisa dilihat dari perubahan fungsi guru. Guru yang dulu sebagai pusat pengetahuan dan sumber materi, sekarang ada pergeseran fungsi. Guru tidak hanya sebagai sumber pengetahuan, melainkan juga sebagai fasilitator. Dengan kecanggihan teknologi, peserta didik mampu mencari sumber informasi lain yang terkadang melampui pengetahuan guru.
Pergeseran inilah yang menjadi salah satu faktor untuk mendorong adanya perubahan dalam struktur, nilai atau norma, dan tingkah laku manusia. Perubahan di masyarakat yang dikenal dengan istilah knowledge based society.
Menurut Drucker (1994), ciri masyarakat berpengetahuan adalah mempunyai kemampuan akademik, berpikir kritis, berorientasi pada pemecahan masalah, mempunyai kemampuan dan kemauan untuk belajar hal yang baru, serta mempunyai keterampilan pengembangan individu dan sosial, seperti percaya diri, motivasi, komitmen terhadap nilai moral dan etika.
Tranformasi pendidikan atau perubahan dalam dunia pendidikan sangatlah penting saat ini. Hal ini bertujuan menyiapkan generasi bangsa yang bisa memajukan negeri ini , sehingga tidak tertinggal oleh negara lain. Perubahan pendidikan ini mencakup pengenalan keterampilan, seperti pemecahan masalah secara kreatif, pemprograman dan literasi digital.
Di era revolusi industri 4.0 saat ini, pemanfaatan teknologi menjadi alat yang ampuh untuk mengubah pendidikan. Banyak sekali teknologi yang digunakan dalam dunia pendidikan, seperti e-learning, platform pembelajaran online dan sarana lainnya yang dapat membantu siswa belajar secara interaktif dan personal, serta dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan materi dari buku-buku yang dibagikan pihak sekolah saja, namun juga bisa diperoleh dari media digital. Namun demikian, kehadiran guru tetap diperlukan sebagai penyeimbang agar kemudahan teknologi tidak menghilangkan karateristik siswa sebagai makhuk sosial.
Peran Guru
Peran pendidik (guru) dalam perubahan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik yang mampu menjawab tantangan global. Guru merupakan bagian penting dalam dunia pendidikan, sejak siswa berada di bangku sekolah hingga dewasa.
Namun, sebenarnya hakikat guru tidak hanya ada di sekolah. Orang tua merupakan guru pertama kita. Oleh karena itu, seperti mata rantai yang tidak bisa terputus, itulah fungsi guru dalam kehidupan.
Guru dalam dunia pendidikan adalah pemimpin pembelajaran. Guru dalam masyarakat menjadi panutan dan intelektual transformatif, yang bisa menjadi contoh dalam kehidupan masyarakat.
Guru sebagai pendidik akan memberikan pelajaran kepemimpinan yang akan ditransfer kepada siswa. Hal ini sangat penting bagi guru, karena di dalam kelas guru adalah pemimpin bagi siswanya. Guru menggunakan metode pengajaran yang inovatif dan kreatif. Metode learning by doing yang dapat dipahami dengan baik dan bermanfaat, sehingga mampu menghidupkan pembelajaran.
Model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar-mengajar akan lebih diterima oleh peserta didik. Perlu diingat, bahwa sosok guru akan mampu menanamkan nilai-nilai dan hakikat pendidikan, seperti integritas, kasih sayang dan etika. Peran inilah yang tidak bisa digantikan oleh canggihnya teknologi.
Berikut merupakan tantangan pendidikan yang mesti dipahami dan diantisipasi perkembangannya.
- Perubahan teknologi dapat menjadi salah satu pemicu dalam tantangan pendidikan di zaman modern ini. Kemajuan teknologi telah mengubah cara belajar dan mengajar. Dunia digital tidak hanya menyediakan akses terhadap berbagai sumber daya pendidikan, tetapi juga menghadirkan tantangan dalam mengelola informasi dalam jumlah besar.
- Kesenjangan akses, meskipun kecanggihan teknologi telah menghubungkan dunia seakan tanpa batas, namun masih saja terdapat kesenjangan dalam akses terhadap pendidikan yang berkualitas.
- Melalui pembelajaran berbasis proyek, kurikulum ini dapat mendorong siswa untuk belajar melalui proyek nyata dan memungkinkan mereka dapat mengembangkan keterampilan praktis yang berguna.
- Mengubah paradigma orang tua. Pola pikir orang tua yang masih mengedapankan aspek kognitif tanpa melihat kemampuan lain yang dimiliki oleh siswa. Padahal setiap anak itu unik dengan membawa ciri dan kelebihan tersendiri yang perlu dikembangkan. Ketika orang tua dan pengampu pendidikan sudah sevisi, maka bukan tidak mungkin lagi tiap anak akan berprestasi sesuai dengan kemampuan bakat yang dimiliki.
Ketika semua elemen masyarakat mampu menerima dan siap berubah untuk kemajuan bangsa, maka dipastikan bangsa Indonesia ke depan akan jauh lebih baik dari sekarang. Guru yang menjadi ujung tombak perubahan pendidikan harus mau dan mampu mengikuti perubahan zaman, yang saat ini semuanya serba digital. Oleh sebab itu, jangan sampai guru mengidap gagap teknologi.
Transformasi pendidikan merupakan proses berkelanjutan dan penting untuk mempersiapkan generasi mendatang yang gemilang. Dengan menerima tantangan dan peluang, kita dapat membentuk pendidikan yang lebih baik dan membantu siswa mengembangkan potensinya. Pada akhirnya, pendidikan merupakan investasi untuk masa depan anak bangsa dan bangsa secara menyeluruh. {*}
*) Penulis adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.







