SURABAYA (RadarJatim.id) — Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Jawa Timur, menghelat seminar bertajuk ‘Hakikat dan Prinsip Dasar Penilaian dalam Pembelajaran BIPA’. Dengan menghadirkan pemateri, Prof. Suyoto selaku Ketua APPBIPA Jepang sekaligus dosen di Department of Asian Languages, Indonesian Major, Kanda University of Foreign Studies (KUIS), Jepang.
Ia menyampaikan bahwa formulasi dan penilaian pembelajar BIPA juga disandarkan pada karakteristik dan aturan yang berlaku di negara tempat BIPA diajarkan.
Menurutnya, Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang menggunakan istilah kontribusi sebagai padanan presensi. “Maka penilaian mata kuliah keBIPAan menyesuaikan regulasi tersebut, bukan sekedar kehadiran fisik yang berkorelasi dengan presensi jika di Indonesia,” sampainya pada (25/2/2024) pagi di Aula Balai Bahasa Jawa Timur.
Ia juga menambahkan latar belakang budaya dan karakteristik pemelajar BIPA dan pengajar yang berbeda, merupakan tantangan yang harus dihadapi dan disikapi dengan cara dan model penilaian yang tepat.
Dalam pembukaan seminar dan musyawarah APPBIPA Jawa Timur, dihadiri oleh 40 peserta, dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, serta beberapa institusi dan lembaga BIPA dari lima kota Jawa Timur, Surabaya, Malang, Pamekasan, Tulungagung, dan Kediri, dan seluruh pengurus APPBIPA Jawa Timur.

Kepala BBP Jawa Timur, Dr. Umi Kulsum, M.Hum menyampaikan apresiasi pada peserta, pemateri, serta pengurus APPBIPA Jawa Timur. “Peran Bahasa Indonesia semakin sentral setelah UNESCO menetapkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu dari 10 Bahasa resmi yang digunakan di UNESCO. APPBIPA Jatim perlu menyinergikan langkah strategis dalam upaya mewujudkan internasionalisasi Bahasa Indonesia,” terang Umi Kulsum.
Ketua APPBIPA Jawa Timur, Dr. Gatut Susanto, MM., M.Pd juga mengingatkan, bahwa tantangan saat ini yang dihadapi oleh pengajar dan pegiat BIPA ialah kehadiran kecerdasan buatan Artificial Intellegence (AI).
“Kehadiran AI saat ini juga dikeluhkan oleh teman-teman penerjemah. APPBIPA Jatim bisa merumuskan bagaimana memanfaatkan kecakapan AI dengan pengajaran BIPA. Sehingga tidak saling meniadakan kehadiran masing-masing,” ungkap Gatut, yang juga Dosen Universitas Negeri Malang (UM).
Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan musyawarah untuk menyampaikan laporan kinerja kepengurusan APPBIPAJawa Timur 2020-2024, dan mempersiapkan kepengurusan APPBIPA Jawa Timur 2024-2028. Terpilihlah Dr. Mukhzamilah, SS, S.Pd M.Ed sebagai Ketua APPBIPA Jawa Timur 2024-2028 dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA).(hum.mad)







