SIDOARJO (RadarJatim.id) – Hujan deras disertai angin kencang atau puting beliung yang terjadi pada Senin (25/02/2024) lalu itu, memporak-porandakan sejumlah kawasan di Kabupaten Sidoarjo. Ada beberapa rumah dan bangunan milik warga yang mengalami kerusakan, mulai dari kerusakan ringan, sedang hingga kerusakan berat.
Begitu juga dengan sejumlah bangunan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, termasuk beberapa sekolah mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung. Di antaranya, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sumput, SDN Cemengbakalan 2, SDN Sarirogo dan SDN Suko 1.
Menanggapi banyaknya sekolah rusak akibat diterjang angin puting beliung, Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali mengatakan bahwa sekolah yang terkena bencana alam dan rusak berat menjadi skala prioritas bagi Pemkab Sidoarjo.
“Anggarannya sudah disiapkan, sekarang masih didata. Kabupaten (Pemkab Sidoarjo, red) berusaha memberikan prioritas bagi kerusakan yang berat lebih dulu. Yang mendesak kita ajukan dengan BTT (Belanja Tdak Terduga, red) dan sebagainya,” kata Bupati Ahmad Muhdlor Ali usai mengikuti sidang paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo, Rabu (28/2/2024).
Pria yang akrab disapa Gus Muhdlor (GM) itu menjelaskan bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sidoarjo sudah menyiapkan program revitalisasi dan renovasi sekolah rusak setiap tahunnya.
Menurut GM bahwa semua sekolah rusak, baik yang disebabkan oleh bencana alam ataupun di makan usia, semuanya mendapatkan perhatian dari Pemkab Sidoarjo. Namun realisasinya di susun berdasarkan tingkat kerusakannya.
Karena adanya kejadian bencana alam, ada sekolah yang awalnya rusak ringan berubah menjadi rusak berat. Sehingga masuk dalam kategori kondisi darurat. ”Dan, Insya Allah yang masuk unsur kedaruratan dan mendesak. Kami eksekusi lewat BTT dan sebagainya,” jelasnya.
Pemkab Sidoarjo melihat perkembangan kondisi tanggap darurat akibat bencana alam. Misalnya, daerah-daerah lain umumnya kondisi darurat sekitar 2 pekan. Untuk banjir akibat Avfour Buntung masa tanggap daruratnya diperpanjang sesuai dengan kondisi.
Sebelumnya, GM juga sudah memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Sidoarjo untuk segera mempersiapkan relokasi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Tanggulangin. Bertahun-tahun sekolah tersebut kebanjiran. Halaman dan kelas sudah ditinggikan. Namun, saat air bah datang, banjir terus menggenangi sekolah itu sampai berhari-hari. (mams)







