SURABAYA (RadarJatim.id) – Kelompok Bonek Hijrah (pendukung setia kesebelasan asal Surabaya, Persebaya) geram mendapati logo dan namanya digunakan oknum untuk dukungan politik pada salah satu pasangan calon (Paslon) Pilwali Surabaya. Mereka pun mengancam akan melapor ke Panwaslu atas kejadian ini.
Hal ini bermula dari video yang viral di media sosial, Kamis (15/10/2020). Di situ terlihat, salah satu calon wakil walikota pada Pilkada Surabaya, memberikan arahan kepada sejumlah warga. Ia menginstruksikan agar Bonek yang hadir memilih pasangan tertentu dalam pilkada 9 Desember nanti.
Pada acara deklarasi dukungan dalam video itu terdapat nama dan logo Bonek Hijrah yang dicatut. Temuan ini yang disesalkan dan membuat geram Kelompok Bonek yang dikenal aktif dengan kegiatan syiar dan keagamaan ini. Padahal, mereka sepakat tidak terjun dalam ranah politik praktis, apalagi aksi dukung-mendukung kontestan Pilkada, Desember mendatang.
”Kami mengecam keras pencipta video tersebut. Video itu mencederai komitmen seluruh Bonek yang tidak mau membawa nama Bonek dan Persebaya dalam agenda Pilkada,” tegas Danang Ramdani, selaku Ketua dan Founder Bonek Hijrah. ,
Danang menegaskan, pihaknya beserta seluruh anggota Bonek di tanah air tidak berafiliasi politik ke pihak mana pun. Karena itu, ia minta siapa pun menghentikan aksi dukung-mendukung Paslon yang mencatut nama Bonek dan Persebaya.
“Yang pertama saya adalah ketua dan founder resmi Bonek Hijrah, bukan yang lain. Kami meluruskan berita miring lewat video, bahwa telah mendukung salah satu Paslon di Pilkada Surabaya. Itu fitnah!” tegas dia.
“Bonek Hijrah tidak mau dipolitisasi. Kami juga tidak berafiliasi dengan pihak mana pun di Pilwali Surabaya. Kami tidak mengenal pihak calon dan kami tak mau mencederai komitmen tidak membawa Bonek dan Persebaya ke ranah politik praktis,” tegasnya.
Danang pun mengajak semua rekan-rekannya di Bonek untuk mencari tahu siapa yang membuat video itu agar memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka di media sosial.
Tidak berhenti sampai disitu, Danang bersama Bonek Hijrah menuntut pihak tim maupun Paslon yang dalam video yang viral dalam pencatutan nama Bonek Hijrah juga agar meminta maaf. Kalau tidak dilakukan, Bonek Hijrah mengancam melaporkan ke pihak berwajib.
”Kami sedang mempertimbangkan apakah ada unsur pelanggaran hukumnya untuk pencatututan logo dan nama. Bisa saja kami melapor ke Panwaslu atau Bawaslu terkait,” tegas Achmad. (Phaksy/Red)







